
Oplus_0
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Cuaca ekstrem kembali memicu bencana alam di Kabupaten Garut. Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pasirwangi sejak malam hingga pagi hari mengakibatkan terjadinya longsor di Desa Padaasih, tepatnya di Kampung Malati Kaler RT 04 RW 06, pada pukul 09.30 WIB, Sabtu pagi. (28/06/2025).
Peristiwa ini sempat mengejutkan warga sekitar karena terjadi cukup tiba-tiba. Material longsoran berupa tanah dan batu menerjang sisi bukit yang berada di dekat pemukiman warga. Salah satu rumah milik seorang warga lanjut usia, Ibu Jua, berada dalam zona rawan terdampak dan menjadi prioritas evakuasi oleh masyarakat sekitar.
Menurut kesaksian warga setempat, suara gemuruh terdengar sesaat sebelum longsor terjadi. Warga yang menyadari potensi bahaya langsung bergerak cepat untuk mengevakuasi Ibu Jua yang saat itu sedang berada di dalam rumah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kondisi rumah Ibu Jua kini berada dalam posisi yang sangat membahayakan dan tidak layak huni.
“Kami langsung evakuasi Ibu Jua ke tempat yang lebih aman. Rumahnya sangat dekat dengan titik longsor, jadi kami khawatir kalau hujan turun lagi, bisa terjadi longsor susulan,” ujar Kang Indra, salah seorang warga yang turut membantu proses evakuasi.
Kang Indra dan warga lainnya menyampaikan harapan besar kepada pemerintah desa agar segera turun tangan untuk menangani dampak bencana ini. Menurutnya, meski tidak ada korban jiwa, namun potensi bahaya masih sangat tinggi, apalagi kondisi cuaca masih belum menentu dalam beberapa hari ke depan.
“Kami tidak bisa menunggu terlalu lama. Harapan kami, kepala desa dan jajaran terkait segera datang dan mengecek langsung ke lokasi. Penanganan harus cepat, jangan sampai kejadian serupa memakan korban,” imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum terlihat tanda-tanda kedatangan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun pemerintah desa. Warga secara swadaya melakukan pemantauan dan pengamanan di sekitar lokasi longsor, sembari bersiaga menghadapi kemungkinan terburuk.
Kondisi geografis Kampung Malati Kaler yang berada di wilayah perbukitan memang menjadikan kawasan tersebut rawan longsor, terlebih saat musim penghujan tiba. Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah ini telah beberapa kali mengalami bencana serupa meskipun skalanya lebih kecil.
Bencana ini juga menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan penguatan sistem peringatan dini di wilayah-wilayah rawan. Warga berharap agar pemerintah daerah dan lembaga terkait bisa memberikan bantuan baik berupa logistik darurat, material pembangunan, hingga pendampingan psikososial bagi korban terdampak, terutama bagi lansia seperti Ibu Jua.
Sebagai langkah awal, warga mendirikan pos darurat dan mulai mencatat rumah-rumah yang berpotensi terdampak jika terjadi longsor susulan. Warga juga meminta agar dilakukan survei geologi untuk memastikan kondisi tanah di sekitar lokasi dan menentukan langkah teknis penanggulangan jangka panjang. (Wan)