
Ruangrakyatgarut.id 06/08/25 — Yadi, seorang warga Kampung Bojongwaru, Desa Padasuka, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, harus bertahan hidup di sebuah rumah reyot yang jauh dari kata layak huni. Mirisnya, hingga saat ini tidak ada bantuan dari pemerintah yang menyentuh kondisi tempat tinggalnya, meskipun ia tergolong warga dengan kebutuhan mendesak.
Dalam keterangannya, Yadi mengungkapkan kekecewaannya terhadap program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang dinilai tidak tepat sasaran dan sarat kepentingan.
“Program Rutilahu itu seperti milik segelintir orang. Kami yang benar-benar butuh, justru tidak pernah dilirik,” ujarnya dengan nada getir.
Kondisi ini memunculkan sorotan tajam dari berbagai pihak, khususnya terkait transparansi dan keadilan dalam verifikasi calon penerima bantuan. Banyak yang menilai bahwa program Rutilahu kerap hanya menyasar mereka yang dekat secara politis atau struktural, bukan berdasarkan kebutuhan riil di lapangan.
Situasi Yadi menjadi gambaran nyata masih lemahnya kepekaan sosial aparatur desa maupun instansi terkait, serta pentingnya pengawasan terhadap program bantuan agar tidak menjadi ajang tebang pilih atau politisasi kepentingan lokal. (Red)