Ruangrakyatgarut.id — Pelaksanaan Training Raya Tingkat Nasional HMI Cabang Garut Tahun 2025 resmi dibuka di Gedung Bela Negara, Cipanas Garut, Senin (24/11/2025). Kegiatan ini menjadi agenda besar HMI Cabang Garut Periode 2025–2026 dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas kader secara nasional.
Mengusung tema “Green Leadership: Membentuk Kader yang Cerdas dan Proaktif dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Energi”, Training Raya dirancang untuk melahirkan kader berwawasan lingkungan, memiliki kemampuan kepemimpinan hijau, serta mampu merespons tantangan pengelolaan sumber daya alam di masa depan.
Kegiatan ini berlangsung pada 19–30 November 2025 dan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Antusiasme tinggi tampak dari kehadiran peserta yang berasal dari 17 provinsi, menandakan komitmen kuat terhadap penguatan kapasitas kader HMI pada isu-isu strategis energi serta lingkungan hidup.
Pernyataan Ketua HMI Cabang Garut
Ketua HMI Kabupaten Garut, Yusuf Saepul Hidayat, menyampaikan bahwa Training Raya tahun ini merupakan agenda nasional yang berfokus pada penguatan kapasitas kepemimpinan kader HMI dari berbagai daerah. Pada tahap awal, peserta mengikuti proses skrining sejak 19–23 November sebelum dinyatakan layak mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Ia menegaskan bahwa tidak seluruh peserta yang hadir pada pembukaan otomatis dinyatakan lolos, karena panitia menerapkan proses seleksi ketat untuk memastikan kualitas peserta yang akan mengikuti pelatihan penuh.
Tema “Green Leadership” sebagai Respons Isu Lingkungan
Menurut Yusuf, pemilihan tema “Green Leadership” merupakan bentuk respons HMI terhadap berbagai persoalan ekologis yang kini menjadi isu nasional, termasuk di Kabupaten Garut. Ia menyoroti banyaknya gunung dan kawasan alam di Garut yang mengalami kerusakan, sehingga penting bagi kader HMI memahami pengelolaan lingkungan secara tepat dan berkelanjutan.
Yusuf berharap Training Raya ini tidak hanya menghasilkan pemimpin muda yang kritis dan berpengetahuan, tetapi juga mampu menghadirkan aksi nyata dalam isu lingkungan. Selain itu, ia menargetkan lahirnya rekomendasi kebijakan yang nantinya akan disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Garut. Jika rekomendasi tersebut diterima dan dijalankan, hal itu akan menjadi capaian penting bagi HMI Cabang Garut.
Komitmen HMI terhadap Persoalan Daerah
Terkait situasi daerah, Yusuf menegaskan bahwa HMI tidak akan memberikan toleransi terhadap hal-hal yang dianggap tidak proporsional atau tidak tepat sasaran. Jika ditemukan masalah di lapangan, HMI siap melakukan tindakan korektif, termasuk melalui gerakan jalanan.
Ia menyebutkan bahwa setelah Training Raya selesai, HMI Cabang Garut kemungkinan akan kembali menggulirkan suara kritis dan aksi perjuangan mulai bulan Desember.
