
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Duka mendalam menyelimuti kawasan Perumahan Guntur Residen, Kabupaten Garut, Sabtu siang (19/7/2025). Di rumah No. 24, suasana hening penuh isak tangis menyambut kedatangan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Drs. Rudi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H., yang hadir langsung untuk melayat almarhum Bripka Cecep Saeful Bahri anggota Polsek Karangpawitan Polres Garut yang gugur saat bertugas dalam pengamanan pesta rakyat di Alun-Alun Garut.
Kapolda tak datang sendiri. Turut mendampingi Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Barat, Kabid Propam, Kabid Humas, Kabid Dokkes serta Dir Intelkam Polda Jabar. Kunjungan itu menjadi simbol nyata empati dan penghormatan atas jasa almarhum yang mengorbankan nyawanya demi keselamatan orang banyak.
Dalam suasana haru, Irjen Rudi menyampaikan langsung kepada keluarga bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memberikan penghargaan tertinggi kepada almarhum berupa kenaikan pangkat anumerta dari Bripka menjadi Aipda.
“Bapak Kapolri telah menetapkan kenaikan pangkat anumerta kepada almarhum Bripka Cecep melalui Surat Keputusan Kep/1085/VII/2025. Ini bukan sekadar formalitas, ini bentuk penghormatan negara atas dedikasi dan pengorbanan luar biasa dari putra terbaik Polri,” ujar Kapolda Jabar, dengan suara penuh keharuan.
Keluarga almarhum tak kuasa menahan tangis saat mendengar kabar tersebut. Sang istri, yang duduk di samping jenazah yang sudah dimandikan dan dibalut kain kafan, terlihat berulang kali mengusap air mata dengan tangan gemetar. Sejumlah kerabat pun menangis tersedu, mengenang sosok almarhum yang dikenal sebagai pribadi penuh tanggung jawab, ramah, dan selalu siap sedia saat dipanggil tugas.
Bripka Cecep gugur saat berusaha menjaga ketertiban massa dalam acara pesta rakyat yang digelar sebagai rangkaian perayaan pernikahan anak pejabat di lingkungan Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Garut.
Diketahui, saat massa membludak dan mulai tak terkendali, Cecep termasuk salah satu personel yang berada di barisan depan untuk mengamankan kerumunan. Namun, desak-desakan yang semakin keras membuat situasi memburuk. Tiga orang meninggal dunia dalam kejadian itu dua warga sipil dan Bripka Cecep yang sedang bertugas.
Kapolda Jabar menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. Ia menegaskan bahwa Polda Jawa Barat akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh atas insiden tersebut.
“Kami akan melakukan evaluasi dan penyelidikan mendalam atas peristiwa ini. Kami ingin memastikan bahwa setiap acara besar, apalagi yang melibatkan masyarakat dalam jumlah besar, bisa dilaksanakan dengan mengutamakan keselamatan jiwa,” ujarnya.
Selain melayat dan menyampaikan kabar kenaikan pangkat anumerta, Kapolda juga menyerahkan langsung santunan kepada keluarga almarhum.
“Ini hanya sedikit dari kami, semoga bisa meringankan beban keluarga. Tapi lebih dari itu, kami hadir di sini bukan hanya sebagai atasan, melainkan sebagai keluarga besar Polri yang ikut berduka atas kehilangan ini,” tambah Irjen Rudi.
Tak lupa, ia pun memberikan penguatan kepada keluarga agar tetap tabah dan percaya bahwa pengorbanan Bripka Cecep bukanlah hal yang sia-sia.
“Yakinlah, Tuhan punya rencana terbaik untuk almarhum. Kami percaya, almarhum telah ditempatkan di sisi-Nya sebagai syuhada tugas yang gugur dalam pengabdian,” ucapnya menutup kunjungan.
Tragedi yang Mengguncang Garut
Kejadian tragis ini bermula dari membludaknya pengunjung dalam acara pesta rakyat yang digelar di kawasan Alun-Alun Garut. Acara yang semula digagas sebagai perayaan besar-besaran malah berubah menjadi mimpi buruk bagi warga dan aparat.
Menurut keterangan Kasi Humas Polres Garut, antusiasme masyarakat sangat tinggi hingga menyebabkan kepadatan luar biasa. Petugas kepolisian, termasuk Bripka Cecep, turut berupaya menertibkan dan membantu warga yang mulai mengalami sesak napas akibat desak-desakan.
Namun kepadatan massa terlalu besar, dan dalam kekacauan itu, tiga nyawa melayang salah satunya anggota Polri sendiri. Peristiwa ini mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan gelombang duka serta kritik terhadap penyelenggaraan acara yang dinilai abai terhadap keselamatan publik.
Polda Jabar telah menginstruksikan jajaran untuk menyelidiki kronologi dan pertanggungjawaban pihak-pihak terkait, terutama panitia penyelenggara dan penanggung jawab keamanan acara.
“Kami akan menelusuri dari hulu hingga hilir. Jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Jiwa warga harus menjadi prioritas utama dalam setiap agenda publik,” tegas Kapolda.
Kepergian Bripka Cecep Saeful Bahri bukan hanya menyisakan luka bagi keluarganya, tetapi juga menjadi pengingat keras bagi semua pihak tentang pentingnya manajemen keramaian dan tanggung jawab dalam menyelenggarakan acara publik. Di tengah tangis dan haru, penghargaan anumerta dari Kapolri menjadi bukti bahwa pengabdian tak pernah sia-sia dan bahwa setiap nyawa yang gugur dalam tugas adalah pahlawan sejati bagi negeri ini. (*)