
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Di tengah hiruk-pikuk aktivitas pagi di pusat pemerintahan Kabupaten Garut, suara aspirasi masyarakat menggema dengan penuh semangat namun tetap tertib dan damai. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Prima Kabupaten Garut, Zamzam Zainulhaq, memimpin langsung aksi damai yang digelar di depan Kantor Bupati Garut, Jalan Pembangunan.
Aksi tersebut bukan sekadar simbolik, tetapi menjadi sarana penyampaian aspirasi mendalam terkait kondisi pemerintahan, terutama dalam sektor pendidikan.
Dalam aksi yang melibatkan sejumlah kader, relawan, serta simpatisan Partai Prima, Zamzam menyerahkan langsung sepucuk surat tuntutan kepada Bupati Garut, H. Syakur Amin. Surat tersebut berisi aspirasi masyarakat yang diwakili Partai Prima sekaligus bentuk dukungan terhadap jalannya pemerintahan Kabupaten Garut di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati saat ini.
Dukungan Disertai Evaluasi Kritis
Zamzam menegaskan bahwa Partai Prima mendukung keberlanjutan kepemimpinan Syakur Amin dan pasangannya. Namun, dukungan tersebut tidak bersifat mutlak tanpa kritik. “Kami ingin memastikan bahwa Garut tidak kembali ke masa lalu sebagai daerah tertinggal. Kami ingin perubahan nyata, terutama dalam pelayanan dasar seperti pendidikan,” tegasnya.
Surat yang disampaikan mengandung tuntutan yang jelas dan terstruktur, salah satunya mendesak adanya reformasi birokrasi secara menyeluruh, dengan fokus khusus terhadap Dinas Pendidikan Kabupaten Garut. Zamzam mengungkapkan bahwa berbagai persoalan kronis di sektor ini harus segera diselesaikan dengan pendekatan yang tegas, bersih, dan profesional.
Pendidikan dalam Sorotan
Menurut Zamzam, Dinas Pendidikan saat ini menjadi salah satu titik lemah dalam birokrasi Garut. Ia menyebutkan beberapa persoalan utama yang hingga kini masih menghantui dunia pendidikan di Garut, antara lain:
Kasus tindakan asusila oleh oknum pendidik, yang mencoreng kehormatan profesi guru dan mengganggu rasa aman peserta didik.
Peredaran dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang di lingkungan sekolah, yang tidak hanya merusak generasi muda, tetapi juga mencerminkan lemahnya pengawasan internal.
Dugaan pungutan liar dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yang menjadi momok tahunan dan merusak prinsip pendidikan yang adil dan inklusif.
Zamzam menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam melihat pendidikan anak-anak Garut dikotori oleh praktik yang tidak bermoral dan tidak profesional.
Tolak Kembali ke Masa Lama
Lebih lanjut, Zamzam menyampaikan keberatannya jika jabatan-jabatan strategis di Dinas Pendidikan kembali diisi oleh oknum lama yang dinilai tidak memiliki rekam jejak integritas yang baik. Ia mendorong agar Bupati melakukan pembaruan struktur dengan menempatkan orang-orang yang bersih, kompeten, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
“Kami ingin jabatan penting diisi oleh sosok yang punya keberanian untuk merombak sistem yang bobrok dan berani memberantas praktik-praktik kotor yang merusak nama baik dunia pendidikan,” ujarnya dengan tegas.
Apresiasi untuk Dinas PUPR
Meski aksi ini dipenuhi tuntutan dan kritik, Partai Prima juga menyampaikan apresiasi terhadap sektor lain yang menunjukkan perkembangan positif. Salah satunya adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
(PUPR) yang dinilai telah melakukan perbaikan infrastruktur secara bertahap dan mulai terasa dampaknya di tengah masyarakat.
“Setidaknya ada satu dinas yang menunjukkan itikad baik dan kerja nyata. Kami harap ini bisa menjadi contoh bagi dinas lainnya, termasuk Dinas Pendidikan,” tambah Zamzam.
Aksi Damai, Suara Demokrasi
Aksi damai ini mencerminkan wajah demokrasi yang sehat. Partai politik tidak hanya menjadi kendaraan politik saat pemilu, tetapi juga menjadi perpanjangan suara rakyat dalam mengawasi dan mendorong jalannya pemerintahan agar tetap berada di rel yang benar.
Zamzam menegaskan bahwa Partai Prima akan terus aktif mengawal pemerintahan dan memastikan seluruh kebijakan publik berpihak pada kepentingan masyarakat. “Kami hadir bukan untuk mengganggu, tetapi untuk memperkuat. Kami mendukung jika benar, dan mengkritik jika salah. Itulah makna kehadiran kami di sini,” pungkasnya.
Dengan aksi ini, Partai Prima berharap Bupati Garut segera merespons tuntutan masyarakat dan melakukan langkah nyata, khususnya dalam mereformasi birokrasi pendidikan. Karena bagi mereka, masa depan Garut terletak di tangan generasi mudanya, dan pendidikan adalah fondasi utama untuk membangun masa depan yang cerah. (**)