
Dedikasi Kolektif Jadi Cerminan Budaya Sekolah yang Solid dan Humanis
Garut,RuangRakyatGarut.id – Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMK Negeri 12 Garut untuk tahun ajaran 2025/2026 menjadi lebih dari sekadar kegiatan administratif tahunan.
Di balik layar proses yang tampak rapi dan sistematis, tersembunyi semangat gotong royong serta dedikasi tinggi dari seluruh elemen sekolah yang menyatu dalam satu tujuan mulia: memberikan pelayanan terbaik dan bermartabat bagi calon peserta didik dan orang tua mereka.
Sejak awal Juni 2025, SMK Negeri 12 Garut telah membuka layanan SPMB secara resmi. Proses ini mencakup pendaftaran online, verifikasi berkas, konsultasi langsung bagi orang tua siswa, serta layanan teknis lainnya.
Di tengah arus digitalisasi dan tantangan teknis yang lazim terjadi pada masa-masa penerimaan siswa baru, sekolah ini justru menunjukkan performa yang stabil, tertib, dan responsif sebuah keberhasilan yang tak lepas dari kerja keras panitia SPMB yang kompak dan solid.
Kepala SMK Negeri 12 Garut, Hj. Enden Lesmanawati, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap semangat kebersamaan yang ditunjukkan seluruh tim.
“Saya menyaksikan langsung bagaimana guru-guru, staf TU, dan tenaga pendukung datang lebih pagi dari jam kerja dan baru pulang setelah seluruh proses selesai. Ini bukan hanya urusan administrasi, ini adalah cermin dari semangat pelayanan dan tanggung jawab moral kepada masyarakat,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/06/2025).
Lebih jauh, Enden menekankan bahwa semangat kolektif dan komitmen penuh dari panitia tidak mungkin muncul tanpa adanya budaya kerja yang telah dibangun bertahun-tahun di lingkungan sekolah. Ia menyebutkan bahwa nilai keikhlasan, tanggung jawab, dan integritas menjadi fondasi utama yang terus ditanamkan kepada seluruh warga sekolah.
“Kami di SMK Negeri 12 Garut percaya bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tapi juga pembentukan karakter. Nilai-nilai kebersamaan ini adalah bagian dari pembelajaran itu sendiri,” tambahnya.
Dalam pelaksanaan SPMB kali ini, sekolah berupaya menjaga prinsip transparansi dan keadilan. Enden memastikan tidak ada celah untuk praktik-praktik yang menciderai etika dan profesionalisme.
“Tahun ini, kami benar-benar ingin menciptakan proses yang bebas dari pungli, diskriminasi, dan intervensi yang tidak sehat. Semua calon siswa memiliki hak yang sama untuk mengakses pendidikan di sini, terlepas dari latar belakang mereka,” tegasnya.
Koordinasi Ketat Panitia Jadi Kunci Pelayanan Maksimal
Ketua Panitia SPMB SMK Negeri 12 Garut, Dedi Suherman, S.Pd., juga menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari perencanaan matang dan evaluasi berkelanjutan.
“Kami sudah menyusun teknis pelaksanaan sejak jauh-jauh hari. Tugas panitia dibagi secara merata, ada jadwal piket harian, serta SOP layanan yang kami patuhi bersama. Setiap malam juga kami adakan evaluasi internal untuk memastikan tidak ada hambatan yang dibiarkan berlarut,” jelasnya.
Menurut Dedi, keterbukaan komunikasi antaranggota panitia menjadi kunci penting yang menjaga kelancaran dan suasana kerja yang positif. Ia menilai bahwa suasana kerja yang suportif seperti ini juga turut menular pada para peserta didik dan orang tua yang datang ke sekolah.
Respons Positif dari Masyarakat
Pelayanan yang humanis dan tertata rapi itu pun mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Salah seorang wali murid, Ibu Neni, warga Kecamatan Tarogong Kidul, mengungkapkan rasa puasnya saat mengikuti proses verifikasi berkas di sekolah.
“Saya datang pagi-pagi untuk verifikasi, dan langsung dibantu oleh petugas yang ramah dan sabar. Penjelasan mereka juga mudah dipahami. Saya sebagai orang tua merasa sangat dihargai,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu calon peserta didik, Raka Pradana, siswa lulusan SMPN 4 Garut yang mendaftar ke jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.
“Dari awal saya memang ingin masuk ke jurusan ini di SMK 12. Waktu ikut proses seleksi, suasananya nyaman dan panitianya baik-baik. Saya jadi makin semangat,” katanya.
Menumbuhkan Budaya Sekolah yang Membangun Bangsa
Dengan seluruh proses yang dijalankan secara profesional, humanis, dan kolektif ini, SMK Negeri 12 Garut kembali menegaskan jati dirinya sebagai lembaga pendidikan vokasi yang tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai etika, pelayanan, dan kemanusiaan.
“Kami ingin menjadikan SMK 12 sebagai tempat di mana semua unsur sekolah tumbuh bersama. Kami mendidik siswa, tapi kami juga menumbuhkan budaya kerja yang sehat bagi seluruh warga sekolah. Karena kami percaya, membangun bangsa dimulai dari lingkungan sekolah yang solid dan berintegritas,” pungkas Hj. Enden.
Dengan semangat seperti ini, SPMB bukan hanya soal penerimaan siswa baru, tetapi juga menjadi simbol kuat dari bagaimana sebuah sekolah bisa menjadi pusat pembelajaran nilai, karakter, dan pelayanan yang bermakna bagi masyarakat. (*)