
Ruangrakyatgarut.id – Suasana religius dan penuh semangat kebersamaan menyelimuti halaman Masjid Nurul Huda, Kampung Cimanggah, Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Sabtu (9/8/2025). Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Huda berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Cintakarya, Polsek Samarang, Koramil 1112/Samarang, dan Media Jabadar menggelar Semarak Cahaya Maulid tingkat desa yang dirangkai dengan Festival Qasidah, Marawis, Hadroh, dan Tabligh Akbar.
Acara ini di dukung oleh Kepala Desa Cintakarya Soma Suhendi, Kapolsek Samarang AKP Hilman Nugraha, SH., Danramil 1112/Samarang Kapten Inf Enjang Santana, Kabiro Media Jabadar Garut Rusmana, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ratusan warga yang antusias mengikuti rangkaian kegiatan.
Koordinator seksi acara, Rusmana, mengungkapkan bahwa Festival Qasidah dilaksanakan, yakni pada 2 sd/4 September 2025, diikuti perwakilan DKM masjid atau majelis taklim dari seluruh pelosok Desa Cintakarya. Adapun Tabligh Akbar dijadwalkan pada Jumat malam, 5 September 2025, menghadirkan penceramah kondang KH. Totoh Noval (Ki Boboko) dari Bandung dan Qari Ustad Ucu dari Samarang.
“Selain menjadi ajang dakwah dan silaturahmi, pada Tabligh Akbar nanti juga akan diumumkan para pemenang lomba Festival Qasidah, Marawis, dan Hadroh,” ujar Rusmana.
Ia menambahkan bahwa dewan juri berasal dari kalangan seniman religi dan tokoh qasidah di Kabupaten Garut yang berpengalaman dalam penilaian festival. Panitia berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di tingkat desa, tetapi ke depan bisa meningkat menjadi agenda rutin tingkat Kecamatan Samarang.
Ketua DKM Masjid Nurul Huda, Ustad Dedi Nurodin, menegaskan pentingnya melestarikan seni qasidah, marawis, dan hadroh sebagai bagian dari syiar Islam. Menurutnya, minat terhadap kesenian ini cenderung menurun, sehingga dibutuhkan wadah untuk membangkitkan kembali semangat para pelaku seni religi.
“Mudah-mudahan festival ini menjadi pemantik semangat ibu-ibu majelis taklim, santri, dan masyarakat. Masjid harus menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan Islam, tidak hanya tempat ibadah shalat,” ujarnya.
Kepala Desa Cintakarya, Soma Suhendi, memberikan apresiasi tinggi kepada DKM Masjid Nurul Huda, para peserta, dan semua pihak yang terlibat. Ia menilai kegiatan ini menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan melestarikan budaya seni Islam di tengah masyarakat.
“Terima kasih kepada semua pihak, terutama masyarakat yang berpartisipasi. Semoga tradisi ini terus hidup dan berkembang,” ucap Soma.
Di akhir acara, panitia dan tokoh masyarakat menyampaikan harapan besar kepada Pemerintah Kabupaten Garut agar memberikan dukungan, baik dari segi pembinaan, fasilitas, maupun anggaran, agar kegiatan serupa dapat berlanjut setiap tahun dan meluas hingga tingkat kabupaten. Menurut mereka, kegiatan berbasis masjid seperti ini sangat sejalan dengan visi penguatan karakter religius masyarakat Garut.
“Jika Pemkab Garut bisa ikut memfasilitasi, bukan hanya Desa Cintakarya yang semarak, tetapi seluruh wilayah Garut akan memiliki agenda keagamaan yang menjadi kebanggaan bersama,” pungkas Rusmana.