
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Sebuah momen penuh makna dan spiritualitas terjadi di kediaman keluarga besar Taufik Hidayat, tokoh masyarakat dan aktivis Garut. Pada Minggu, 1 Juni 2025, yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, dua cucu tercintanya menjalani prosesi khitan—sebuah sunnah Rasulullah SAW dan bagian dari fitrah Islami yang menandai awal perjalanan seorang anak laki-laki menuju kedewasaan.
Salah satu cucu, Rafa Alfashidiq, putra Reza Fazarsidik dan Inten Sundari, melaksanakan khitan dengan penuh keberanian. Suasana haru dan syukur menyelimuti keluarga besar dan para tamu yang hadir.
Dalam pernyataannya, Taufik Hidayat menuturkan bahwa momen ini menjadi titik temu antara nilai kebangsaan dan keislaman. “Hari ini kami memperingati dua hal besar: kesaktian Pancasila sebagai fondasi bangsa, dan sunnah Rasulullah sebagai fondasi kehidupan Islami. Keduanya selaras dan saling menguatkan,” ujarnya.
Khitan: Langkah Awal Pendidikan Karakter Islami
Lebih dari sekadar tindakan medis, khitan dimaknai sebagai amalan fitrah dan wujud awal pendidikan karakter. Taufik Hidayat menekankan bahwa ini adalah kesempatan memperkenalkan anak-anak pada makna kesucian, kebersihan, dan tanggung jawab spiritual.
Mengutip hadits Rasulullah SAW tentang lima fitrah manusia, Taufik menjelaskan bahwa membingkai khitan dalam suasana religius dan kekeluargaan akan membekas dalam jiwa anak sebagai pengalaman sakral dan edukatif.
Merangkai Nilai Islam dan Pancasila dalam Satu Langkah
Taufik Hidayat juga menggambarkan bagaimana nilai-nilai Pancasila berkelindan dengan ajaran Islam. “Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Demokrasi, dan Keadilan Sosial adalah nilai yang juga hidup dalam Islam. Momentum ini adalah pengingat bahwa agama dan negara bisa berjalan seiring dalam harmoni,” katanya.
Ia berharap generasi masa depan, termasuk cucu-cucunya, tumbuh sebagai pribadi yang kuat iman dan cinta tanah air, mampu menjadi penopang agama sekaligus penjaga kebangsaan.
Doa Seorang Kakek untuk Generasi Penerus
Sebagai seorang kakek, Taufik menyampaikan doa yang penuh harap bagi masa depan cucunya. Ia ingin Rafa tumbuh menjadi pribadi shalih, cerdas, dan bermanfaat bagi sesama. Ia juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran keluarga dan sahabat yang memberi dukungan—baik secara langsung maupun lewat doa.
Penutup: Khitan Sebagai Simbol Pendidikan Spiritual dan Sosial
Khitan di Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya kebetulan. Ini menjadi simbol bahwa pendidikan karakter bisa dimulai dari rumah, dimaknai sebagai ikhtiar membentuk pribadi yang utuh: beriman, berilmu, dan berjiwa kebangsaan.
“Semoga Allah SWT memberkahi setiap langkah anak-anak kita dan menjadikan mereka generasi yang kokoh dalam iman serta teguh dalam nilai-nilai Pancasila,” pungkas Taufik Hidayat. (*)