Ruangrakyatgarut.id 06 Desember 2025 — Peristiwa kebakaran menimpa rumah milik Ibu Dede, warga Kampung Belentuk, Desa Neglasari, Kecamatan Pakenjeng. Rumah tersebut dilaporkan hangus terbakar hingga rata dengan tanah pada Kamis siang, meninggalkan puing-puing bangunan dan barang-barang yang sudah tidak dapat diselamatkan.
Peristiwa ini membuat warga sekitar panik setelah melihat kepulan asap tebal yang tiba-tiba muncul dari bagian rumah. Api yang cepat membesar membuat warga segera berusaha melakukan pemadaman manual menggunakan peralatan seadanya.
Kondisi geografis daerah yang berada jauh dari pusat kecamatan dan sulit dijangkau membuat bantuan pemadam kebakaran tidak bisa segera tiba. Akibatnya, seluruh bagian rumah dilalap api tanpa sempat diselamatkan.
Beberapa warga menyebut bahwa kobaran api pertama kali terlihat dari bagian tengah bangunan, namun hingga kini belum ada keterangan resmi mengenai penyebab pasti kebakaran. Aparat desa masih melakukan pendataan dan mengumpulkan informasi awal terkait kejadian tersebut.
Material bangunan yang didominasi kayu membuat api sangat mudah menyebar. Angin yang bertiup cukup kencang juga mempercepat proses pembakaran sehingga dalam waktu singkat rumah rata dengan tanah.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Seluruh perabotan rumah, pakaian, hingga dokumen penting diduga ikut terbakar dalam kejadian tersebut.
Usai peristiwa itu, warga bersama pihak desa membantu membersihkan sisa-sisa puing serta memberikan dukungan moral kepada keluarga Ibu Dede. Beberapa warga juga mulai menggalang bantuan untuk meringankan beban pemilik rumah.
Pemerintah Desa Neglasari menyampaikan bahwa mereka segera berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan relawan sosial untuk memastikan adanya bantuan darurat bagi korban kebakaran. Langkah pendataan lebih lanjut masih terus dilakukan.
Peristiwa kebakaran ini kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan warga terhadap risiko kebakaran, terutama di kawasan permukiman padat yang sebagian besar bangunannya terbuat dari material mudah terbakar.
Selain itu, pemerintah desa juga mengimbau warga untuk memastikan instalasi listrik, perapian, dan aktivitas rumah tangga lainnya tetap berada dalam kondisi aman untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Hingga berita ini disusun, proses penelusuran mengenai sumber api masih terus dilakukan oleh aparat desa bersama warga setempat.
