
Ruangrakyatgarut.id 15/09/2025 — Aliansi Rakyat Garut Peduli (RAGAP) menyoroti potret ketimpangan sosial yang masih mencolok di Kabupaten Garut. Di tengah kemewahan pejabat legislatif maupun eksekutif, masih banyak warga lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin yang luput dari perhatian pemerintah.
Kordinator RAGAP, Ganda Permana, S.H., menilai lemahnya kepekaan pemerintah semakin memperburuk kondisi kemiskinan ekstrem di Garut. Program perbaikan rumah seperti BSPS, menurutnya, hanya menjadi jargon politik karena faktanya masih banyak warga tinggal di rumah tidak layak huni.
“Ironis, ketika pejabat sibuk dengan pencitraan dan seremoni, di lapangan masih banyak lansia yang hidup memprihatinkan tanpa sentuhan nyata dari pemerintah,” tegas Ganda.
Ia juga menegaskan bahwa amanat undang-undang 1945 pasal 34 ayat 1 sudah jelas: “Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.” Dengan demikian, pemerintah wajib hadir dan bertanggung jawab penuh terhadap rakyat miskin, bukan sekadar menampilkan program di atas kertas.
RAGAP menilai kondisi ini menjadi bukti nyata adanya kesenjangan sosial di Garut. Mereka mendesak pemerintah eksekutif maupun legislatif agar lebih serius memperhatikan kebutuhan rakyat kecil, bukan hanya sibuk mengedepankan kepentingan politik dan seremonial belaka. (Red)