Ruangrakyatgarut.id -02 Nopember 2025.Di sebuah rumah sederhana di Kampung Melayu, Desa Cintarakyat, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, hidup seorang perempuan bernama Ninda Parida, usia 32 tahun. Sudah bertahun-tahun lamanya Ninda berjuang melawan penyakit yang sangat menyiksa: tumor ganas di paha kanannya. Penyakit itu terus membesar, menimbulkan rasa sakit luar biasa, hingga kini kondisinya semakin parah dan bagian pahanya mulai membusuk.
Berawal dari benjolan kecil beberapa tahun lalu, Ninda sempat berobat ke beberapa fasilitas kesehatan di Garut. Namun, karena keterbatasan alat dan kemampuan medis, pihak rumah sakit di Garut tidak sanggup melakukan tindakan lebih lanjut. Dokter menyarankan agar Ninda segera dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar di Bandung untuk mendapatkan penanganan intensif.
Dengan segala keterbatasan, keluarga akhirnya membawa Ninda ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Harapan besar mereka sandarkan di sana — harapan untuk mendapatkan tindakan operasi dan kesembuhan. Namun, kenyataan yang mereka hadapi jauh dari harapan.
Sudah dua bulan lamanya Ninda dirawat di RSHS, namun hingga kini belum ada tindakan medis yang berarti. Meskipun pasien terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, proses perawatan tampak berjalan lambat. Sementara itu, kondisi Ninda terus memburuk, rasa sakit kian tak tertahankan, dan keluarga hanya bisa menunggu dengan hati yang gundah.
Suami Ninda hanyalah seorang buruh tani dengan penghasilan pas-pasan. Setiap hari, ia berusaha keras mencari nafkah untuk kebutuhan hidup sehari-hari, biaya transportasi, dan kebutuhan selama mendampingi istrinya di Bandung. Namun beban hidup kini terasa semakin berat.
Keluarga sudah berupaya meminta pertolongan kepada pihak RT dan RW setempat di Kampung Melayu, Desa Cintarakyat, Kecamatan Samarang. Namun hingga kini, belum ada langkah nyata yang bisa membantu kondisi Ninda. Keterbatasan ekonomi membuat keluarga semakin terpuruk, sementara waktu terus berjalan dan kondisi kesehatan Ninda semakin memburuk.
Melalui kisah ini, keluarga besar Ninda berharap ada perhatian dan bantuan dari berbagai pihak — mulai dari pemerintah Kabupaten Garut, DPRD Garut, hingga para dermawan di seluruh Indonesia. Mereka memohon uluran tangan untuk membantu biaya operasi dan kebutuhan perawatan Ninda agar segera mendapatkan penanganan medis yang layak.
Setiap bantuan sekecil apa pun sangat berarti bagi keluarga kecil ini. Ninda masih ingin sembuh, masih ingin menjalani hidup normal, dan berkumpul bersama keluarga tanpa rasa sakit.
Semoga kisah pilu ini mengetuk hati banyak pihak untuk bergerak bersama membantu sesama, agar Ninda Parida bisa segera mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik dan terbebas dari penderitaan yang telah lama ia tanggung.(**)
