
Oplus_0
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Dalam upaya memperkuat hubungan kemitraan antara lembaga pelayanan publik dan media massa, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Garut menggelar sebuah kegiatan simbolis namun sarat makna: pemberian hibah satu ekor domba kepada para jurnalis lokal. Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis (05/06/2025), di halaman Kantor Pusat PDAM Tirta Intan, dan dihadiri langsung oleh jajaran direksi, manajemen, serta sejumlah awak media dari berbagai platform di Garut.
Meski sederhana, acara ini berlangsung dalam suasana hangat, kekeluargaan, dan penuh keakraban. Tidak ada protokol yang kaku atau batasan formal yang mencolok semua pihak melebur dalam semangat silaturahmi dan keterbukaan. Sebuah momen yang jarang terjadi dalam relasi institusi publik dan media, namun mampu menciptakan kesan mendalam bagi semua yang hadir.
Plt. Direktur Utama PDAM Tirta Intan Garut, Nia Gania Karyana, dalam keterangannya menegaskan bahwa hibah ini bukan hanya sekadar pemberian hewan ternak, melainkan sebuah simbol dari niat tulus untuk terus membangun kedekatan dan kepercayaan antara PDAM dan para jurnalis sebagai mitra strategis.
“Media adalah bagian penting dalam perjalanan kami sebagai penyedia layanan publik. Mereka tidak hanya menyampaikan informasi kepada masyarakat, tetapi juga membantu kami dalam membentuk opini publik yang sehat, menyampaikan kritik yang membangun, dan menjadi jembatan komunikasi yang efektif,” ujar Nia, Sabtu (07/06/2025), saat diwawancarai usai kegiatan.
Ia menambahkan bahwa PDAM Tirta Intan Garut sangat terbuka terhadap masukan dari media, karena percaya bahwa kritik yang konstruktif adalah bagian dari proses perbaikan dan pertumbuhan lembaga publik. Ia juga menyampaikan bahwa kedekatan dengan media harus dibangun bukan atas dasar kepentingan sesaat, melainkan berdasarkan kepercayaan dan kolaborasi jangka panjang.
Menghargai Peran Media di Tengah Tantangan Pelayanan Publik
Sikap PDAM ini dinilai sebagai langkah progresif di tengah tantangan layanan air bersih yang semakin kompleks, terutama menghadapi musim kemarau yang berpotensi memicu krisis ketersediaan air di sejumlah wilayah. Di sinilah peran media menjadi sangat strategis, tidak hanya dalam menyampaikan informasi resmi dari PDAM, tetapi juga dalam mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan air bersih serta memahami kondisi teknis dan kebijakan yang diambil oleh penyedia layanan.
“Dengan menjalin hubungan yang erat dengan insan pers, kami berharap setiap kebijakan dan tantangan yang kami hadapi dapat dipahami secara proporsional oleh masyarakat. Kami ingin semua pihak tahu bahwa PDAM tidak bekerja dalam ruang tertutup, tetapi selalu terbuka untuk diawasi, diberi saran, bahkan dikritik,” kata Nia.
Menurutnya, momen seperti ini sangat penting untuk menjauhkan kesan birokratis yang kaku, serta membangun wajah humanis dari lembaga pelayanan air bersih milik daerah tersebut.
Apresiasi dari Kalangan Jurnalis: Simbol yang Bernilai Moral
Pemberian hibah domba ini mendapat respons positif dari kalangan jurnalis yang hadir. Sejumlah awak media menyebut bahwa langkah PDAM ini adalah bentuk penghargaan yang sangat langka, apalagi dilakukan secara terbuka dan penuh penghormatan.
“Kami merasa dihargai bukan karena nilai barangnya, tapi karena simbol dan niat di balik pemberian ini. Ini bukan bentuk suap atau kepentingan sesaat, melainkan ekspresi kepercayaan dan penghormatan terhadap profesi kami,” ujar seorang jurnalis senior dari media lokal Garut.
Ia juga menyampaikan harapan agar komunikasi yang sehat dan terbuka seperti ini bisa menjadi contoh bagi lembaga publik lainnya di Garut dalam membangun hubungan dengan media secara lebih manusiawi dan profesional.
Komitmen Menghadapi Musim Kemarau
Dalam kesempatan tersebut, PDAM Tirta Intan juga menyampaikan rencana antisipatif mereka dalam menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung cukup panjang tahun ini. Sejumlah langkah strategis telah dipersiapkan, mulai dari penguatan sistem distribusi, manajemen tekanan air, hingga peningkatan komunikasi dua arah dengan masyarakat terdampak.
“Musim kemarau adalah tantangan rutin yang selalu kami hadapi, namun tahun ini kami lebih siap. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada wilayah yang mengalami kekurangan air tanpa solusi. Dan kami ingin media menjadi mitra kami dalam menyampaikan kondisi riil serta edukasi kepada masyarakat,” jelas Nia.
Menutup dengan Kebersamaan: Simbol Pelayanan yang Manusiawi
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan ramah tamah sederhana antara jajaran PDAM dan insan pers. Di tengah tawa dan obrolan santai, terlihat bahwa relasi yang dibangun bukan sekadar profesional, tetapi telah menyentuh ranah personal dan emosional yang positif.
Melalui kegiatan ini, PDAM Tirta Intan Garut ingin menyampaikan pesan bahwa membangun pelayanan publik tidak semata-mata soal infrastruktur dan teknologi, melainkan juga tentang membangun hubungan antarmanusia yang saling menghormati, mendengar, dan bekerja sama.
Dalam dunia yang semakin kompleks, di mana kepercayaan publik menjadi komoditas yang mahal, PDAM Tirta Intan memilih jalur yang lebih manusiawi menghargai peran media sebagai mitra sejati, bukan lawan kritik. Sebuah pelajaran sederhana namun penting, bahwa pelayanan publik yang baik selalu dimulai dari komunikasi yang jujur dan terbuka.
(**)