
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Ketika kepemimpinan diuji bukan hanya di balik meja, Kepala Desa Sirnagalih, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Asep Taufik Hidayat, S.Pd., memberikan jawaban nyata melalui langkah kaki dan tangan yang langsung terjun ke tengah masyarakat. Pada Jum’at pagi, 13 Juni 2025, Asep memimpin gerakan bersih-bersih desa, bukan sekadar simbolis, tetapi sebagai upaya membentuk karakter kolektif warganya.
Sejak pagi, warga dari berbagai kalangan telah berkumpul membawa perlengkapan masing-masing. Para ibu dengan sapu dan karung, bapak-bapak menggenggam cangkul, hingga anak-anak mengenakan kaus bertuliskan “Ayo Jaga Lingkungan.” Semangat gotong royong pun terasa kental, memadukan kerja fisik dengan nilai-nilai sosial yang menguatkan.
Aksi Nyata Menyentuh Titik Kritis
Fokus kegiatan ini menyasar titik-titik yang selama ini terabaikan: saluran air tersumbat, semak belukar di bahu jalan, hingga area pembuangan sampah liar. Dengan sigap, Asep Taufik Hidayat tak hanya memberi instruksi, tapi juga terlibat langsung dalam membersihkan dan menata lingkungan.
“Kita memulai dari yang kecil dengan komitmen besar. Ini bukan soal fasilitas semata, tapi kesadaran bersama,” tegas Asep dalam sambutannya.
Bagi Asep, gerakan bersih desa bukan event tahunan, tapi langkah awal menumbuhkan budaya baru: warga yang peduli dan konsisten menjaga lingkungan.
Merawat Relasi Sosial Lewat Aksi Kolektif
Lebih dari sekadar bersih-bersih, kegiatan ini juga mempererat ikatan sosial. Obrolan ringan di sela kerja bakti, tawa yang mengalir saat berbagi makanan, dan semangat yang menular menciptakan suasana yang hangat dan akrab.
“Ini bukan cuma soal kebersihan fisik, tapi juga membersihkan jarak sosial yang selama ini mungkin terabaikan,” ujar Asep.
Ke depan, kegiatan ini akan dikembangkan menjadi program berkelanjutan seperti taman desa, bank sampah, dan edukasi lingkungan untuk keluarga, sebagai upaya mewariskan nilai sadar lingkungan kepada generasi muda.
Teladan dari Sosok Pemimpin yang Mau Turun Tangan
Langkah yang diambil Asep mendapat sambutan positif dari masyarakat. Dadan, salah satu tokoh pemuda, mengatakan bahwa kehadiran Asep di garis depan menjadi dorongan moral tersendiri.
“Pak Kades itu bukan hanya menyuruh, tapi turun langsung. Itu yang bikin warga ikut semangat,” kata Dadan.
Ia menambahkan, masyarakat berharap program ini berkembang menjadi gerakan yang mencakup penghijauan, perlindungan sumber air, hingga pengurangan plastik sekali pakai.
Wajah Desa Adalah Cermin Warga
Menurut Asep, pembangunan desa tidak hanya bicara tentang fisik dan infrastruktur, tetapi juga menyangkut karakter. “Lingkungan yang tertata menunjukkan masyarakat yang punya rasa tanggung jawab,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan makan ringan bersama di bawah pepohonan, menjadi simbol sederhana dari rasa syukur dan kebersamaan.
Dari Langkah Kecil Menuju Transformasi Besar
Sebagai penutup, Asep menekankan bahwa gerakan perubahan tidak harus dimulai dari hal besar. Justru konsistensi dalam langkah-langkah kecil itulah yang membentuk masa depan desa.
“Yang penting bukan besar-kecilnya program, tapi kesungguhan dalam melaksanakannya,” ujarnya.
Melalui gerakan ini, Desa Sirnagalih tengah melukis wajah baru: desa yang bersih, solid secara sosial, dan penuh harapan akan masa depan yang lebih sehat dan beradab. (*)