
Ruangrakyatgarut.id 11/09/2025, – Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Leles, H. Yana Riswana, S.Ag., M.M., mengajak para calon pengantin (catin) untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui program penanaman pohon. Program ini sejalan dengan instruksi Menteri Agama yang mendorong setiap individu untuk menumbuhkan kecintaan terhadap alam demi menjaga keseimbangan antara pertumbuhan manusia dan kelestarian lingkungan.
Menurut Yana, kegiatan ini dikolaborasikan dengan bimbingan perkawinan (binwin) yang rutin diikuti oleh para calon pengantin. “Salah satu pesan yang ditekankan adalah agar setiap catin ikut menjaga alam. Bukan hanya sekadar teori, tapi diwujudkan dalam aksi nyata, salah satunya dengan membawa pohon untuk ditanam bersama,” jelasnya.
Yana menambahkan bahwa program penanaman pohon ini bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, pihak KUA Leles bersama para catin telah melaksanakan kegiatan serupa di kawasan pegunungan dan juga di Jalan Anyar, daerah Mergo.
“Alhamdulillah, respons para catin sangat baik. Mereka menyadari bahwa menikah bukan hanya menyatukan dua insan, tetapi juga bagaimana bersama-sama menjaga kelestarian alam yang akan menjadi warisan anak cucu kita,” ucapnya.
Pada kesempatan kali ini, kegiatan penanaman pohon digelar berkat kerja sama dengan H. Dudung, salah satu tokoh masyarakat. Tercatat, ada 20 pasangan calon pengantin yang hadir, terdiri dari 10 pasangan dari Kecamatan Leles dan 10 pasangan dari Kecamatan Kadungora.
“Insya Allah, untuk penanaman pohon kali ini disiapkan sekitar 1.500 pohon. Lokasi yang dipilih sementara adalah di area CV Bumi Pasir Makmur,” ujar Yana.
Lebih jauh, Yana menekankan bahwa program ini tidak hanya sekadar simbolis, tetapi memiliki nilai edukasi yang kuat. Ia berharap, melalui kegiatan tersebut, para calon pengantin mampu menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam.
“Ke depan, kami ingin menyadarkan masyarakat bahwa mencintai alam bukan hanya slogan. Apa yang tadi disampaikan Pak Kanwil, bahwa pelaku tambang misalnya, tidak boleh hanya mengambil dan merusak, tetapi juga punya kewajiban mengembalikan lingkungan agar kembali hijau. Itu pula yang kita tanamkan kepada masyarakat, khususnya para catin,” tegasnya.
Program penanaman pohon yang melibatkan calon pengantin ini diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan. Tidak hanya dilakukan sekali atau seremonial, tetapi menjadi budaya baru yang meneguhkan nilai-nilai pernikahan: membangun keluarga, masyarakat, sekaligus menjaga bumi tetap lestari.