Oplus_131072
Ruangrakyatgarut.id 07/10/2025 – Potret ruang kelas SDN 2 Sukarasa, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut kembali menampar nurani kita semua. Plafon kelas tampak bolong, nyaris ambruk, bahkan hanya ditopang oleh kayu seadanya. Sementara bagian atap memperlihatkan genting dan rangka kayu yang lapuk, seakan menunggu waktu untuk benar-benar runtuh. Kondisi ini jelas sangat membahayakan keselamatan para siswa maupun guru yang setiap hari beraktivitas di dalamnya.
Ironisnya, kerusakan parah ini dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan nyata dari Pemerintah Kabupaten Garut, khususnya Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, maupun Korwil Pendidikan. Dunia pendidikan di daerah ini seolah bukan menjadi prioritas, padahal para pejabat kerap lantang berbicara soal peningkatan mutu pendidikan. Bagaimana mutu bisa meningkat jika ruang belajar saja tidak layak huni?
Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan Kabupaten Garut seharusnya tidak hanya sibuk dengan rapat, program seremonial, dan pencitraan. Mereka memiliki tanggung jawab moral dan konstitusional untuk memastikan setiap sekolah aman serta layak digunakan. Fakta bahwa ruang kelas dibiarkan hampir roboh adalah bukti kegagalan mereka dalam menjalankan amanah.
Korwil Pendidikan Kabupaten Garut pun patut dipertanyakan kinerjanya. Apakah laporan kerusakan tidak sampai ke meja mereka? Ataukah sudah sampai, tetapi diabaikan? Pola lama yang sering terjadi, setiap kali ada musibah bangunan sekolah ambruk, barulah para pejabat datang membawa janji. Sebelum itu, suara rakyat seolah dianggap angin lalu.
Padahal, pendidikan adalah hak dasar anak bangsa. Jika pemerintah daerah benar-benar peduli terhadap masa depan generasi muda, seharusnya anggaran pendidikan diarahkan untuk membenahi fasilitas membahayakan siswa, bukan sekadar menghabiskan anggaran pada kegiatan seremonial yang tidak menyentuh kebutuhan riil di lapangan.
Fakta di lapangan menunjukkan:
- Bangunan hampir ambruk – bagian atap hanya disangga dua batang kayu karena rapuh dan patah.
- Kebocoran parah – hampir seluruh atap kelas, termasuk ruang kelas 5, bocor berat. Setiap hujan turun, ruang kelas tergenang dan anak-anak belajar dalam kondisi basah.
- Rasa tidak aman – para siswa merasa terancam dan tidak nyaman karena sewaktu-waktu bangunan bisa roboh.
Kondisi ini tidak hanya mengganggu proses pembelajaran, tetapi juga mengancam keselamatan anak-anak. Masyarakat mendesak Bupati Garut, Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, dan Korwil Pendidikan segera turun tangan. Jangan sampai ada korban jiwa lebih dulu baru pemerintah bergerak.
Sekolah adalah tempat anak-anak belajar dan merajut mimpi, bukan ruang yang menakutkan karena sewaktu-waktu bisa ambruk.
