
Oplus_0
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Banjir yang melanda wilayah Kampung Sudika, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam (28/06/2025) telah menyebabkan puluhan rumah warga terendam dan ratusan jiwa terpaksa mengungsi.
Luapan air Sungai Cimanuk yang tak terbendung menjadi penyebab utama bencana tersebut, menambah daftar panjang musibah banjir yang rutin menghantui wilayah tersebut setiap musim hujan tiba.
Data sementara menyebutkan lebih dari 300 jiwa terdampak langsung oleh banjir tersebut. Mereka kini menempati tempat pengungsian darurat di masjid, rumah kerabat, serta tenda-tenda seadanya.
Sedangkan kondisi di lapangan dari kemarin hingga hari ini cukup memprihatinkan, dengan banyaknya warga yang mengaku belum mendapatkan bantuan logistik maupun kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, pakaian kering, dan obat-obatan.
Melihat kondisi tersebut, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) Distrik Garut, Ganda Permana, S.H., bersama Presiden RRG, Eldy Supriadi turun langsung ke lokasi dan mengajak seluruh pihak untuk bergerak cepat memberikan bantuan dan perhatian kepada para korban.
“Kami dari LSM GMBI melihat langsung kondisi di lapangan dan keadaan mereka sungguh sangat memprihatinkan. Banyak warga yang mengaku kelaparan dan kedinginan karena tidak ada makanan dan pakaian kering. Mereka benar-benar butuh pertolongan sesegera mungkin,” tegas Ganda dalam wawancara dengan media, Minggu (29/06/2025).
Ganda menambahkan bahwa pemerintah daerah perlu hadir secara konkret dan cepat dalam situasi seperti ini. Menurutnya, respons tanggap darurat menjadi sangat penting untuk meminimalisasi penderitaan warga serta mencegah jatuhnya korban lebih banyak, terutama anak-anak dan lansia yang kini rentan terhadap penyakit akibat lingkungan pengungsian yang tidak memadai.
“Kami tidak ingin ada kesan bahwa warga dibiarkan sendiri. Kami menyerukan kepada semua elemen masyarakat, relawan, organisasi sosial, dan dunia usaha untuk bersama-sama membantu. Mari kita ulurkan tangan, bantu saudara-saudara kita di Kampung Sudika. Ini adalah panggilan kemanusiaan,” kata Ganda.
Sebagai bentuk konkret aksi kemanusiaan, GMBI Garut dalam waktu dekat akan mendirikan Posko Bantuan di sekitar lokasi pengungsian. Posko tersebut akan menerima dan menyalurkan donasi dari masyarakat, baik dalam bentuk bahan makanan, pakaian, selimut, perlengkapan bayi, maupun obat-obatan.
Selain masalah logistik, Ganda juga menyoroti pentingnya evaluasi terhadap sistem pengendalian banjir di sepanjang aliran Sungai Cimanuk. Menurutnya, kejadian banjir yang terus berulang menjadi bukti bahwa ada masalah serius dalam penataan kawasan sungai dan pengelolaan lingkungan.
“Perlu ada langkah serius dari Pemkab Garut bersama instansi terkait untuk mengevaluasi fungsi drainase, tanggul, serta tata ruang wilayah yang berada di jalur rawan banjir. Jangan sampai warga menjadi korban terus-menerus setiap tahun,” tandasnya.
Sementara itu, sejumlah warga yang diwawancarai di lokasi pengungsian menyampaikan harapan serupa. Mereka berharap pemerintah tidak hanya datang untuk melihat, tapi juga membawa solusi dan bantuan nyata.
“Kami di sini cuma bisa bertahan dengan bantuan dari saudara-saudara yang datang. Tapi sampai hari ini belum ada bantuan resmi dari pemerintah. Tolong bantu kami, kami kedinginan dan tidak punya makanan,” ujar Ibu Yani, salah satu pengungsi yang membawa serta tiga anaknya.
Banjir yang melanda Kampung Sudika telah menenggelamkan rumah-rumah warga hingga setinggi dada orang dewasa. Banyak perabotan rumah tangga rusak, alat masak tidak bisa digunakan, dan bahan makanan yang tersimpan ikut terendam. Saat ini, warga hanya mengandalkan sumbangan dari tetangga atau organisasi yang datang secara sukarela.
Peristiwa ini menjadi alarm bagi seluruh pihak bahwa penanganan bencana harus dilakukan secara terpadu, cepat, dan berorientasi pada kemanusiaan. Kepedulian bersama adalah kunci untuk membantu mereka yang sedang dalam kesulitan.
Sementara itu, Presiden Ruang Rakyat Garut (RRG) Eldy Supriadi akan terus memantau dan melaporkan perkembangan kondisi di Kampung Sudika serta upaya penanganan yang dilakukan pemerintah dan elemen masyarakat lainnya.
“Kami berharap,bagi pembaca yang ingin menyalurkan bantuan, informasi lebih lanjut akan disampaikan melalui kanal resmi GMBI atau Posko Gabungan di lokasil, ucap Eldy. (*)