
Garut, Acara yang semestinya menjadi ajang pesta rakyat penuh sukacita berubah menjadi duka mendalam. Tragedi dalam rangkaian syukuran pernikahan pejabat daerah itu menelan korban jiwa, dengan tiga warga dilaporkan meninggal dunia akibat insiden yang terjadi di tengah kerumunan.
Ketua Badan Pelaksana Kaderisasi (BPK) Pemuda Pancasila Kabupaten Garut, Lerry Bule, angkat bicara menanggapi peristiwa memilukan tersebut. “Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Ini bukan sekadar musibah biasa, tapi indikasi adanya kelalaian dalam perencanaan dan pengamanan acara.
Panitia penyelenggara harus bertanggung jawab penuh atas insiden ini,” ujar Lerry. Menurutnya, pesta rakyat semestinya menjadi simbol kebersamaan dan kesejahteraan, bukan menjadi arena yang menciptakan luka bagi masyarakat. Lerry juga menyoroti minimnya antisipasi terhadap potensi membludaknya massa dalam kegiatan terbuka seperti ini.
“Seharusnya panitia memahami bahwa kegiatan berskala besar dengan melibatkan ribuan warga harus dilengkapi dengan sistem pengamanan, manajemen kerumunan, dan protokol keselamatan yang matang. Ini adalah bentuk kelalaian struktural yang tidak bisa dibiarkan begitu saja,”
tambahnya. Lerry Bule mendorong aparat dan otoritas terkait untuk segera mengusut tuntas kejadian ini secara transparan. Ia juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak berwenang.
“Kami meminta agar tidak ada pengalihan isu atau sekadar permintaan maaf formalitas. Ada nyawa yang hilang, ada keluarga yang berduka, dan ada tanggung jawab besar yang harus ditegakkan,” tegasnya.
Pemuda Pancasila Garut, lanjut Lerry, siap mendampingi masyarakat yang menjadi korban dalam proses hukum maupun advokasi sosial ke depan.