Oplus_131072
Ruangrakyatgarut.id | 23 November 2025 —Peringatan Hari Penanaman Pohon Sedunia yang digelar organisasi Libas (Lingkungan Anak Bangsa) berlangsung khidmat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Copong, Kabupaten Garut,
Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat daerah, di antaranya Wakil Bupati Garut drg. L. Putri Karlina, MBA, Ketua DPRD Garut Aris Munandar, S.Pd.I, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Intan Garut Dr. H. Dadan Hidayatulloh, S.Ag., M.I.Pol, serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut. Kehadiran unsur pimpinan daerah ini menunjukkan dukungan kuat terhadap gerakan penghijauan yang diinisiasi Libas.
Gerakan Bukan Seremonial, tetapi Program Panjang
Ketua Libas Kabupaten Garut, Tedy Sutardi, menegaskan bahwa kegiatan penanaman pohon ini bukan sekadar seremoni tahunan.
“Ini bukan sekadar menanam, tetapi memastikan pohon yang ditanam bisa tumbuh dan memberi manfaat bagi masyarakat. Kami ingin gerakan ini berkesinambungan dan melibatkan semua pihak,” ujarnya.
Libas telah menyiapkan sejumlah program penanaman pohon di berbagai titik prioritas, seperti:
RTH Kehati,
kawasan Sor,
Puncak Rabani,
Mata Air Cibulakan.
Tahapan pertama telah dilakukan melalui pembagian bibit di RTH Kehati, yaitu 50 bibit per RW sesuai permohonan warga. Tahap berikutnya dijadwalkan pada 30 November 2025 di Puncak Rabani, dan rencananya kembali dihadiri Wakil Bupati, Ketua DPRD, Sekda, jajaran PDAM, serta tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi konservasi air dan tutupan lahan.
6.000 Bibit Disiapkan dan 340 Petani Turun Tangan
Untuk mendukung penghijauan perkampungan, Libas menyediakan sedikitnya 6.000 bibit pohon, di antaranya:
Pucuk Merah
Mahoni
Kiperak
Kiara Payung
Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Sedikitnya 340 petani binaan Libas terlibat dalam program ini, dengan 20 orang di antaranya hadir langsung dalam kegiatan di RTH Copong.
Kolaborasi juga terjalin dengan:
Pesantren Biru,
Yayasan Alam Rabani,
Komunitas masyarakat di kawasan Cipulakan.
“Masyarakat justru menyambut kami. Mereka menyiapkan tempat, tenaga, dan dukungan penuh. Ini yang membangkitkan semangat kami,” tutur Tedy.
Mitigasi Bencana Lewat Penanaman Pohon
Melihat semakin meningkatnya bencana banjir dan longsor di berbagai daerah, Tedy mengajak masyarakat untuk menjadikan penanaman pohon sebagai wujud nyata mitigasi bencana.
“Gerakan ini adalah ajakan nyata. Pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga harus turun langsung. Penanaman pohon adalah langkah awal mencegah bencana. Dengan sinergi, kita bisa memperbaiki keadaan,” tegasnya.
Tedy juga mengungkapkan bahwa Libas telah menjalin komunikasi intensif dengan DLH, DPRD Garut, serta berbagai pihak lainnya bahkan sebelum memasuki bulan November. Seluruh pihak telah sepakat untuk bersinergi penuh selama satu tahun dalam gerakan pemulihan lingkungan.
Rencana Pembentukan Forum Pemerhati Lingkungan Garut
Sebagai penguatan gerakan jangka panjang, Libas berencana membentuk Forum Pemerhati Lingkungan Garut sebagai wadah kolaborasi antar-institusi dan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan aksi pelestarian lingkungan
Dengan dukungan luas dari pemerintah dan masyarakat, Ketua Libas optimistis gerakan penghijauan ini menjadi awal perubahan besar menuju lingkungan Garut yang kembali hijau, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. (Hilman).
