Ruangrakyatgarut.id — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti kondisi bangunan di sekitar Stadion Olahraga (SOR) Adi Wijaya Garut yang dinilai mengalami kerusakan di beberapa bagian. Ia bahkan secara tegas meminta Bupati Garut untuk segera melakukan perbaikan.
Hal itu disampaikan Dedi saat membuka Piala Gubernur Jawa Barat Liga 4 di SOR Adi Wijaya, Garut, yang dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir, para bupati dan wali kota se-Jawa Barat, serta jajaran PSSI Jawa Barat dan PSSI Garut.
Dalam sambutannya, Gubernur Dedi menekankan pentingnya turnamen tersebut sebagai ajang pencarian dan pembinaan pemain sepak bola profesional di tingkat daerah. Ia juga menegaskan pentingnya fasilitas olahraga yang memadai agar pembinaan atlet berjalan maksimal.
“Mata saya nggak bisa diam, harus nengok kanan kiri lihat kondisi sekitar SOR Adi Wijaya. Saya minta Bupati Garut segera memperbaiki atap tribun sebelah kiri yang rusak dan belum diperbaiki,” ujar Dedi di hadapan tamu undangan.
Dedi juga berjanji akan menyalurkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk penyempurnaan infrastruktur stadion tersebut.
“Tribun yang belum ditutup itu akan saya bantu alokasikan tahun ini supaya cepat selesai. Saya juga minta Bupati Garut membereskan tribun area tenis yang terlihat rusak,” tegasnya.
Selain menyoroti infrastruktur, Gubernur Dedi juga mengingatkan pentingnya menghidupkan kembali liga desa sebagai fondasi pembinaan sepak bola di Jawa Barat.
“Piala Gubernur ini harus jadi ajang lahirnya pemain profesional, tapi dimulai dari bawah, dari desa. Liga desa harus digalakkan lagi,” tambahnya.
Piala Gubernur Jawa Barat seri 2 dijadwalkan mulai 25 Oktober 2025, diikuti oleh 48 tim amatir kabupaten dan kota kategori usia 20 tahun. Sementara seri 1 yang akan dimulai pada 1 November 2025, diikuti 25 tim kategori usia 23 tahun dengan tambahan pemain senior secara bebas.
Acara pembukaan berlangsung meriah dengan partisipasi berbagai tim dari kabupaten dan kota se-Jawa Barat. Secara simbolis, Gubernur Dedi menendang 20 bola ke arah tribun penonton sebagai tanda dimulainya kompetisi sepak bola antardaerah tingkat provinsi.
