
Ruangrakyatgarut.id 10/09/2025 — Slogan “Garut Hebat” terasa kontras dengan kenyataan di lapangan. Di berbagai sudut Kabupaten Garut, masih banyak warga lanjut usia (lansia) yang hidup dalam kondisi serba kekurangan.
Potret kemiskinan yang mencuat belakangan ini antara lain seorang lansia sakit stroke yang tinggal di kandang ayam, ada yang bertahan di rumah tidak layak huni, hingga lansia yang harus menggantungkan hidup dari belas kasih tetangga.
Kenyataan ini menimbulkan tanda tanya besar: seberapa hebat Garut ketika masyarakat miskin masih berjuang keras sekadar untuk bertahan hidup, sementara pejabat menikmati kehidupan serba mewah?Aktivis Iwan Setiawan dari Ruang Rakyat Garut menyoroti lemahnya kepekaan sosial pemerintah daerah. “Ini jelas potret ketimpangan. Pemerintah seharusnya lebih hadir untuk rakyat miskin, bukan sekadar menggaungkan slogan,” ujarnya.
Ia juga menilai lemahnya pendataan dari Dinas Sosial maupun pemerintah desa turut memperburuk keadaan. Program bantuan sosial dan perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) dinilai lambat dan tidak tepat sasaran, sehingga banyak warga miskin yang layak menerima justru masih terabaikan.
Lebih jauh, Iwan berharap pemerintah benar-benar hadir di tengah masyarakat miskin sesuai amanat undang-undang. “Konstitusi jelas menyebutkan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Itu kewajiban yang tidak bisa ditawar,” tegasnya. (Red)