
Ruangrakyatgarut.id 30/09/2025 — Dinamika menjelang pengisian jabatan Sekretaris DPRD (Sekwan) Kabupaten Garut terus menjadi sorotan publik. Posisi strategis ini dinilai memiliki bobot politis tinggi, bahkan disinyalir ada muatan khusus yang dimainkan demi memuluskan langkah calon pimpinan.
Isu tersebut mencuat karena kursi Sekwan tak hanya berhubungan dengan roda birokrasi, tetapi juga menjadi titik temu antara kekuatan legislatif dan eksekutif. Situasi ini kian menarik di tengah kebijakan reformasi birokrasi yang sedang digulirkan Bupati Garut, berupa promosi, rotasi, hingga tukar posisi pejabat di lingkungan Pemkab.
Pengamat politik lokal, Eldy Supriadi (RRG), menilai ada indikasi pihak-pihak tertentu yang mencoba mengatur arah penempatan Sekwan. “Kekuatan legislatif dan eksekutif bisa saja berbenturan dalam penentuan posisi strategis ini,” ujarnya.
Eldy juga menyayangkan keterlambatan pengisian jabatan tersebut. Menurutnya, hal ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. “Kenapa posisi Sekwan sampai telat diisi? Apakah ada titipan khusus atau memang perencanaan yang matang? Kita tahu, Sekwan adalah posisi yang turut mengatur aspek keuangan serta mendukung jalannya tugas para anggota dewan,” tegasnya.
Di sisi lain, sumber internal menyebutkan bahwa dua nama pejabat, inisial A dan D, kini santer masuk dalam bursa calon Sekwan. Keduanya disebut-sebut memiliki dukungan kuat, baik dari eksekutif maupun legislatif. Kondisi inilah yang diduga membuat pengisian jabatan tersebut berjalan alot, sekaligus menjadi bagian dari langkah awal reformasi birokrasi sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar 1945.