
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Dalam upaya menggairahkan kembali seni budaya Islami di tengah masyarakat, Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Seni Qasidah Indonesia (DPD LASQI) Kabupaten Garut menyampaikan agenda penting pelaksanaan Festival Qasidah Tingkat Kabupaten Garut.
Sementara festival ini direncanakan akan digelar pada 9–10 Agustus 2025 mendatang, sekaligus menjadi ajang seleksi untuk mencari bibit-bibit unggul yang akan mewakili Garut di tingkat provinsi dan nasional.
Agenda strategis ini disampaikan langsung oleh Ketua DPD LASQI Kabupaten Garut, H. Iden Sambas, dalam momen silaturahmi bersama Bupati Garut, Senin malam (30/06/2025).
Dalam keterangannya, Iden menegaskan bahwa festival ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang memiliki misi besar, tidak hanya sebagai panggung seni semata, tetapi sebagai upaya memperkuat karakter religius dan budaya masyarakat Garut melalui jalur seni tarik suara Islami.
“Seni Islami perlu terus dibangkitkan sebagai upaya membangun masyarakat yang madani dan religius. Festival ini menjadi ruang bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan cintanya terhadap budaya Islami,” ujar H. Iden Sambas, yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PKB.
Komitmen Pemerintah Daerah: Garut Siap Menjadi Tuan Rumah Festival LASQI Nasional 2026
Di sisi lain, yang lebih menarik dari pertemuan tersebut adalah dukungan nyata dari Pemerintah Kabupaten Garut. Tidak sekadar menyambut baik agenda festival tingkat kabupaten, Bupati Garut bahkan menyatakan kesiapan daerahnya untuk menjadi tuan rumah Festival LASQI Tingkat Nasional pada tahun 2026.
Pernyataan ini disambut antusias oleh jajaran pengurus DPD LASQI. Bagi mereka, ini bukan hanya menjadi peluang besar untuk mengangkat nama Garut di kancah nasional, tetapi juga sebagai bentuk pengakuan atas kiprah LASQI Garut yang selama ini konsisten dan berprestasi dalam bidang seni qasidah.
“Alhamdulillah, respon dari Pak Bupati sangat baik. Ini menjadi semangat tambahan bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas kegiatan dan pembinaan seni Islami di Garut.
Menjadi tuan rumah nasional tentu menjadi kehormatan sekaligus tantangan,” lanjut Iden.
Untuk diketahui, Festival LASQI Nasional tahun 2025 sendiri akan digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara. Jika semua persiapan berjalan mulus, maka Kabupaten Garut akan mengambil alih tongkat estafet penyelenggaraan pada tahun berikutnya.
Prestasi LASQI Garut: Bukti Kerja Nyata di Kancah Nasional
DPD LASQI Kabupaten Garut bukan nama baru di dunia seni qasidah. Di bawah kepemimpinan H. Iden Sambas, kontingen Garut telah beberapa kali mengukir prestasi gemilang di ajang tingkat nasional. Pada tahun 2022 dan 2023, Garut berhasil meraih gelar juara umum dalam berbagai kategori, di antaranya Kertaria Remaja Putri, Dewasa Putri, dan Anak-Anak Putri.
Prestasi ini menjadi bukti keberhasilan pola pembinaan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Tidak hanya itu, LASQI Garut juga dinilai berhasil menjadikan seni qasidah sebagai bagian dari gerakan sosial dan kultural yang berdampak positif bagi masyarakat, terutama generasi muda.
“Kami tidak hanya ingin menang lomba, tetapi bagaimana menjadikan seni Islami ini hadir dan membumi di tengah-tengah masyarakat, menyentuh hati dan membentuk karakter,” tambah Iden.
Ajang Seleksi Menuju Provinsi dan Nasional
Festival tingkat kabupaten yang akan digelar dalam waktu dekat ini juga merupakan langkah awal untuk menentukan wakil-wakil Garut di ajang provinsi. Nantinya, para pemenang di tingkat kabupaten akan mengikuti Festival LASQI Jawa Barat. Jika mampu meraih posisi juara, maka mereka berhak melaju ke tingkat nasional, mewakili Provinsi Jawa Barat.
Hal ini menambah bobot penting dari penyelenggaraan festival di tingkat daerah. Lebih dari sekadar lomba, kegiatan ini menjadi panggung seleksi talenta terbaik yang akan membawa nama baik Garut di kancah yang lebih tinggi.
Menjaga Tradisi dan Merawat Budaya Islami
Di akhir penyampaiannya, H. Iden menekankan pentingnya melestarikan budaya Islami yang telah menjadi bagian dari jati diri masyarakat Garut. Menurutnya, seni qasidah dan bentuk-bentuk seni religius lainnya tidak boleh luntur di tengah gempuran budaya global dan hiburan digital.
“Kebudayaan Islami sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat kita. Dalam hajatan, pernikahan, khitanan, hingga kegiatan keagamaan lainnya, nuansa Islami selalu hadir. Ini yang harus terus kita rawat dan bangkitkan,” pungkasnya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, DPD LASQI Kabupaten Garut optimis festival tahun ini akan berlangsung sukses dan mampu menjaring talenta terbaik. Harapannya, ke depan Garut bukan hanya jadi pusat seni Islami di Jawa Barat, tetapi juga di tingkat nasional. (**)