Ruangrakyatgarut.id – Upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui layanan gizi terpadu semakin diperkuat dengan diresmikannya Satuan Pelayanan Pemberian Gizi (SPPG) di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Acara peresmian yang digelar pada Kamis (11/12/2025) ini turut dirangkaikan dengan tasyakuran pembukaan Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Kegiatan berlangsung meriah dan dihadiri oleh jajaran Forkopimcam, Kepala Desa Sukabakti, serta Sekretaris Camat Tarogong Kidul yang hadir mewakili Camat. Tokoh masyarakat, unsur mitra pendidikan, hingga pendamping program juga turut menyaksikan seremoni pemotongan tumpeng dan gunting pita sebagai tanda dimulainya operasional dapur gizi.
SPPG Sukabakti melayani 1.200 penerima manfaat, dan total sasaran diperkirakan mencapai 1.500 orang. Layanan ini menjangkau dua desa sekaligus, yaitu Desa Sukabakti dan Desa Kersamenak, dengan fokus pada kelompok rentan: balita, anak sekolah, ibu hamil, lansia, serta warga berisiko kekurangan gizi.
Persiapan pelayanan
Kepala SPPG Sukabakti Rifky Nugraha menjelaskan bahwa pelayanan SPPG dijadwalkan mulai berjalan pada 15 Desember 2025. Hingga kini, tim telah menerima data 1.200 penerima manfaat, sementara tambahan sasaran sebanyak 1.500 orang masih dalam proses verifikasi.
Meski persiapan berjalan baik, Rifky menilai jumlah relawan masih belum ideal. Saat ini baru tersedia 45 relawan aktif, sementara kebutuhan tenaga lapangan diperkirakan lebih besar.
Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan kembali tugas dan kewenangannya sebagai penanggung jawab lapangan berdasarkan SK-296-8025 tentang penetapan Koordinator Satuan (KS).
“Jika ada kekurangan dalam laporan atau pelaksanaan teknis, kami mohon maaf. Silakan koordinasi dengan pihak SPPG apabila diperlukan tindak lanjut,” ujarnya.
Sambutan Kapokcam SPPG Sukabakti
Kapokcam SPPG Sukabakti, Hari Purnama, SH, menyampaikan apresiasi atas beroperasinya dapur gizi di Sukabakti. Ia mengaku mengikuti langsung proses pembangunan dapur, mulai dari survei lokasi hingga penataan peralatan sesuai standar.
“Saya tahu betul proses dapur ini dari awal. Alhamdulillah semuanya mengikuti aturan dan standar SPPG,” ungkapnya.
Hari menegaskan bahwa hadirnya dapur ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045. Hingga saat ini telah berdiri 16 dapur SPPG, dan dapur Sukabakti menjadi dapur ke-17, sementara delapan dapur lainnya masih dalam proses pembangunan.
Ia juga menekankan pentingnya musyawarah dan pemetaan penerima manfaat, mengingat Tarogong Kidul termasuk wilayah dengan jumlah dapur SPPG terbanyak di Kabupaten Garut.
“Koordinasi dengan RT, RW, tokoh masyarakat, kepala desa, dan kecamatan sangat penting sebagai upaya pengawasan pelaksanaan dapur SPPG,” ujarnya.
Kepala Desa Sukabakti: Data Harus Valid dan Tepat Sasaran
Kepala Desa Sukabakti Wawan Gunawan resmi mengumumkan beroperasinya dapur MBG/MPBG sebagai wujud komitmen desa dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kualitas gizi masyarakat.
Ia menilai kehadiran dapur ini sangat tepat mengingat mayoritas warga Sukabakti bekerja di sektor pertanian.
“Alhamdulillah, kini Desa Sukabakti memiliki dapur MBG. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang sebagian besar hidup dari sektor pertanian,” ujarnya.
Wawan menekankan bahwa pemerintah desa wajib memastikan bahwa data penerima manfaat benar-benar akurat agar program berjalan tepat sasaran. Pihak desa juga telah bersinergi dengan tim MBG untuk memastikan seluruh siswa SD, SMP, balita, ibu hamil, hingga lansia terdata dengan baik.
“Program ini adalah program presiden, program pemerintah, program nasional. Kita wajib mendukung sepenuhnya demi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Di akhir sambutan, ia menegaskan bahwa transparansi data dan ketepatan sasaran menjadi kunci agar program MBG memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. (Hilman)
