
Ruangrakyatgarut.id -Warga Kp. Sarjambe, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, dikejutkan dengan kobaran api besar yang melalap sebuah gudang penyimpanan rongsokan milik H. Komar Sidik, pada Sabtu pagi (10.00 WIB).
Gudang yang biasa digunakan untuk menyimpan tumpukan kertas bekas, kardus, dan logam rongsokan itu hangus terbakar hingga menyisakan puing-puing dan asap tebal yang membumbung tinggi.
Namun, di balik tragedi ini, muncul banyak tanda tanya. Dugaan adanya unsur kesengajaan mulai berhembus setelah pernyataan mengejutkan datang dari sang pemilik gudang, H. Komar Sidik.
Ia menduga api bukan muncul secara alami, melainkan dari sisi kiri bawah bangunan, titik yang menurutnya janggal.
“Api itu awalnya kecil di pojok kiri bawah, tapi cepat banget membesar. Padahal di situ nggak ada aktivitas pembakaran apa pun. Jadi saya curiga, jangan-jangan ada yang sengaja,” ungkap H. Komar saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (15/10/2025)
Ia juga menjelaskan bahwa api dengan cepat merambat karena di sekitar sumber api terdapat tumpukan bahan mudah terbakar seperti kardus, plastik, dan kertas bekas.
Dalam hitungan menit, seluruh gudang sudah diselimuti api panas dan asap hitam pekat, membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar rumah.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Beberapa barang yang sempat diselamatkan hanya sebagian kecil dari tumpukan rongsokan bernilai jual.
Respons Pemerintah Desa Dipertanyakan
Yang tak kalah menarik, muncul sorotan terhadap sikap Kepala Desa (Kades) Cangkuang, Endang Suhendar, yang hingga kini belum terlihat batang hidungnya pascakebakaran. Ironisnya, rumah sang Kades berada tepat di belakang lokasi kejadian.
“Dari awal kejadian sampai sekarang, Pak Kades belum pernah datang atau sekadar nengok. Padahal rumahnya di belakang gudang. Saya juga heran kenapa beliau kayak nggak peduli,” tutur H. Komar dengan nada kecewa.
Saat tim media mencoba mencari keberadaan Kades ke kantor desa, suasananya tampak sepi. Salah satu Kepala Dusun (Kadus) yang ditemui di sana mengatakan bahwa Kades Endang sedang berada di sekitar wilayah Garut Kota, namun tak menjelaskan keperluannya.
Ketiadaan respons dari pihak pemerintahan desa membuat warga bertanya-tanya: apakah Kades memang tak tahu, atau sengaja menghindar dari situasi yang tengah menjadi perbincangan hangat warga?
“Biasanya kalau ada kebakaran atau musibah, perangkat desa itu langsung sigap bantu warganya. Tapi kali ini kok kayak nggak ada empati sama sekali,” kata salah satu warga setempat yang enggan disebut namanya.
Warga Pertanyakan Kepedulian Pemerintah Desa
Kebakaran ini seolah membuka tabir soal lemahnya koordinasi dan kepedulian pihak pemerintah desa terhadap kejadian darurat.
Padahal, dalam situasi seperti ini, kehadiran aparat desa sangat penting untuk membantu evakuasi, mengkoordinasikan bantuan, dan memastikan keamanan warga sekitar.
Sejumlah warga berharap agar pemerintah desa, kecamatan, hingga pihak berwenang turun langsung ke lokasi guna memastikan penyebab pasti kebakaran dan memberikan dukungan kepada korban.
“Kami harap ada penyelidikan serius, karena kalau benar ada unsur kesengajaan, itu harus diusut sampai tuntas. Kasihan H. Komar, usahanya terbakar, tapi nggak ada satu pun pejabat desa yang datang,” ujar tokoh masyarakat setempat.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Cangkuang Endang Suhendar belum bisa dikonfirmasi baik secara langsung maupun melalui sambungan telepon.
Warga kini hanya bisa berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan ada kejelasan soal penyebab pasti kebakaran yang menghanguskan gudang rongsokan di Jalan Situ Cangkuang tersebut. (***)