
Garut,RuangRakyatGarut.id – Pemerintah Kabupaten Garut menunjukkan respons terbuka terhadap gelombang aspirasi publik yang selama ini disampaikan melalui media sosial, khususnya platform TikTok.
Dalam suasana yang penuh keterbukaan, Bupati Garut mengundang langsung tim Ruang Rakyat Garut (RRG) dan Ketua PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia) Garut ke Pendopo Kabupaten, Sabtu malaml (29/06/2025), untuk berdialog secara langsung.
Undangan ini dilatarbelakangi oleh tingginya antusiasme dan perhatian masyarakat terhadap diskusi-diskusi kritis yang secara rutin diselenggarakan oleh RRG melalui siaran langsung (live) TikTok. Tayangan yang dipandu langsung oleh Eldy Supriadi, tokoh muda dan penggerak media rakyat RRG, telah menjadi magnet perhatian publik dengan menyuarakan berbagai persoalan aktual di Garut, dari kebijakan pembangunan, sosial kemasyarakatan, hingga isu lingkungan dan pelayanan publik.
Dalam sambutannya di Pendopo, Bupati menyampaikan bahwa ia mengapresiasi hadirnya ruang-ruang partisipatif masyarakat seperti yang dibangun oleh RRG. Ia menilai bahwa kritik yang sehat dan konstruktif adalah bagian penting dari proses demokrasi dan pembangunan daerah.
“Saya melihat apa yang dilakukan RRG bukan sekadar kritik, tapi juga upaya membangun kesadaran publik untuk peduli terhadap persoalan di daerahnya. Ini patut diapresiasi, dan Pemerintah Kabupaten Garut membuka diri untuk berdialog dengan siapa pun, apalagi dengan mereka yang menyuarakan aspirasi rakyat,” ucap Bupati.
Bupati juga menyebut bahwa kehadiran Ketua PERADI Garut dalam diskusi ini menjadi simbol pentingnya kolaborasi antara elemen masyarakat sipil, profesional hukum, dan pemerintah. Ia menekankan pentingnya keberimbangan antara kontrol sosial dan kepatuhan terhadap etika serta hukum.
Sementara itu, Eldy Supriadi dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa RRG hadir dari semangat rakyat untuk rakyat.
Dia mengatakan, siaran live TikTok yang dilakukannya bukan semata hiburan atau provokasi, melainkan ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyuarakan kegelisahan mereka yang selama ini mungkin tidak tersampaikan melalui saluran formal.
“Kami tidak mewakili kelompok politik mana pun. Kami hanya berusaha menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Jika ada yang tidak beres, kami akan sampaikan, bukan untuk menjatuhkan, tetapi untuk memperbaiki,” ujar Eldy dalam sesi dialog tersebut.
Ia juga menekankan bahwa RRG akan terus bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah daerah, selama hal tersebut dilakukan demi kebaikan bersama. “Kami tidak terbebani oleh tekanan atau kepentingan tertentu. Sikap kritis adalah komitmen kami terhadap rakyat,” tambahnya.
Di akhir pertemuan, Eldy menyampaikan harapannya agar ke depan Pendopo sebagai simbol pemerintahan daerah benar-benar menjadi rumah bagi seluruh elemen masyarakat. “Pendopo ini milik rakyat. Akan lebih bijak jika ruang-ruang seperti ini dibuka untuk siapa saja, bukan hanya kelompok tertentu. Semua masyarakat harus diberi ruang yang sama untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat,” pungkas Eldy.
Pertemuan antara Bupati, RRG, dan PERADI ini menjadi angin segar bagi iklim demokrasi lokal di Kabupaten Garut. Di tengah perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, ruang digital seperti TikTok pun dapat menjadi medium penyambung suara rakyat dan pemegang kebijakan. Yang terpenting, setiap kritik dibingkai dalam semangat membangun dan saling memahami.
Dengan terbukanya kanal komunikasi ini, diharapkan pemerintah dan masyarakat bisa semakin bersinergi menciptakan Garut yang lebih adil, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan rakyatnya. (**)