
Garut,Ruangrakayatgarut.id – Pemerintah Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, mencatat capaian menggembirakan dalam upaya memperbaiki kualitas hunian warga kurang mampu. Melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), sebanyak puluhan rumah warga kini telah diperbaiki, dengan progres pengerjaan mencapai 90 persen.
Sementara program ini menjadi bukti nyata dari kepedulian Pemerintah Desa Sukabakti, yang dibarengi semangat gotong royong masyarakat setempat.
Menurut Kepala Desa Sukabakti, Wawan Gunawan (WG) keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah desa, BPD,LPM, tokoh masyarakat, tokoh Pemuda Karang Taruna RT/RW, Babinsa Bhabinkamtibmas serta warga penerima manfaat yang turut menyumbangkan tenaga dan pikiran secara swadaya.
“Alhamdulillah saat ini progres pembangunan Rutilahu sudah hampir selesai, tinggal tahap finishing. Dari RW 1 sampai RW 8, program ini berjalan dengan dukungan penuh masyarakat. Ini bentuk nyata gotong royong dan kepedulian bersama terhadap saudara-saudara kita yang rumahnya sebelumnya tidak layak huni,” ujar Wawan Gunawan saat ditemui usai melakukan monitoring lapangan, Rabu (17/07/2025).
Setiap Rumah Dapat Rp10 Juta dari Dana Desa Tahap Pertama
Wawan menjelaskan bahwa masing-masing rumah penerima manfaat memperoleh bantuan senilai Rp10 juta, bersumber dari Dana Desa Tahap Pertama Tahun 2025. Dana tersebut digunakan untuk renovasi rumah, seperti perbaikan atap, lantai, dinding, serta sanitasi dasar. Nilai tersebut sudah dikurangi oleh kewajiban pajak seperti PPN dan PPh.
“Bantuan Rp10 juta itu kami salurkan secara transparan, dan proses pembangunannya dikawal oleh Ketua LPM, PPK, serta tim pelaksana kegiatan. Kami juga selalu melibatkan masyarakat dalam proses pengawasan,” ungkapnya.
Meski jumlah bantuan terbatas, namun menurut Wawan, nilai manfaatnya sangat besar. Banyak warga yang merasa terbantu dan bersyukur atas program ini.
“Salah satu warga mengatakan kepada saya bahwa meski bantuan tidak seberapa, tapi mereka sangat berterima kasih. Bahkan ada yang berharap tetangganya nanti bisa ikut kebagian. Itu artinya, program ini menyentuh hati masyarakat dan diterima dengan baik,” tambahnya.
Bukan Soal Janji, Tapi Komitmen dan Usaha Nyata
Lebih jauh, Wawan menegaskan bahwa dirinya tidak ingin memberi janji-janji manis kepada masyarakat, namun berkomitmen untuk terus bekerja keras dan berusaha menghadirkan program-program yang menyentuh langsung kebutuhan warga.
“Saya tidak ingin berjanji macam-macam. Tapi insyaAllah kami terus berusaha, dan tentu saja, kami serahkan semua hasilnya kepada Allah. Mudah-mudahan ada jalan dan rezeki untuk semua masyarakat Sukabakti,” ucap Wawan dengan nada haru.
Swadaya Warga Jadi Faktor Kunci
Dalam pelaksanaannya, masyarakat penerima manfaat tidak hanya duduk diam menunggu bantuan selesai. Mereka ikut terlibat langsung dalam pengerjaan, baik dengan membantu tukang, menyumbang bahan bangunan tambahan, hingga menyediakan konsumsi bagi pekerja.
“Banyak rumah yang progresnya cepat karena warga ikut membantu. Ini jadi bentuk swadaya nyata. Dan saya sangat bangga atas solidaritas warga yang luar biasa ini,” puji Kades.
Harapkan Dukungan Lanjutan dari Pemerintah Daerah dan Pusat
Meskipun Rutilahu tahap ini hampir rampung, Wawan berharap program serupa bisa terus berlanjut, bahkan diperluas jangkauannya dengan bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat.
“Kami sangat mengharapkan adanya dukungan dari dinas-dinas terkait seperti Dinas Perkim, Dinas Sosial, dan juga Balai Perumahan Nasional. Karena kebutuhan di lapangan masih banyak. Kalau hanya mengandalkan Dana Desa, tentu ada keterbatasan,” katanya.
Ia pun berharap pemerintah di tingkat kabupaten dan provinsi bisa memperhatikan desa-desa yang telah menunjukkan inisiatif dan semangat pembangunan berbasis masyarakat.
Rutilahu Jadi Simbol Perubahan Sosial di Tingkat Desa
Program Rutilahu ini bukan hanya soal memperbaiki fisik rumah, melainkan juga membangun kembali martabat dan rasa percaya diri warga. Rumah yang layak huni, terang Wawan, bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal kesehatan, keselamatan, dan kehormatan sebuah keluarga.
“Ketika rumah warga kita sudah layak, itu artinya mereka bisa hidup dengan lebih tenang, sehat, dan produktif. Itu bagian dari tujuan besar pembangunan desa,” jelasnya.
Penutup: Semangat Melayani Tak Pernah Padam
Kades Wawan Gunawan menutup dengan pesan bahwa Pemerintah Desa Sukabakti akan terus hadir di tengah masyarakat dengan program-program nyata yang berbasis kebutuhan warga.
“Selama kami dipercaya memimpin, kami akan terus berusaha menjadi jembatan antara kebutuhan rakyat dan sumber daya yang tersedia. Semoga program seperti ini terus ada dan terus membawa manfaat,” pungkasnya.
Dengan semangat swadaya dan gotong royong yang terus dipupuk, Desa Sukabakti kini menjadi contoh bahwa pembangunan tidak selalu harus bergantung pada anggaran besar, melainkan pada kemauan bersama untuk berubah dan bergerak maju demi kesejahteraan semua warganya. (*)