
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Dunia olahraga Kabupaten Garut kembali bergeliat. Salah satu momentum pentingnya terjadi saat Ayi Suryana, SE resmi dilantik sebagai Ketua Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Kabupaten Garut periode 2025–2029. Pelantikan tersebut menjadi tonggak awal kebangkitan cabang olahraga triathlon di Garut yang selama ini belum banyak dikenal masyarakat.
Acara pelantikan yang digelar dengan penuh semangat ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua FTI Jawa Barat, Penasehat FTI Jabar H. Ato Hermanto, perwakilan KONI Kabupaten Garut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Garut, serta jajaran Pengurus Provinsi FTI Jabar. Momen ini sekaligus menandai dimulainya era baru pembinaan dan pengembangan olahraga triathlon di wilayah Priangan Timur.
Triathlon: Tantangan Baru, Harapan Baru
Dalam sambutan perdananya, Ayi Suryana menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin FTI Garut. Ia mengakui bahwa dunia olahraga, khususnya triathlon, merupakan medan yang baru baginya secara pribadi. Namun, tantangan ini justru menjadi penyemangat untuk berkontribusi nyata bagi kemajuan olahraga di daerah.
“Triathlon bukan sekadar olahraga, tetapi simbol dari ketangguhan dan daya tahan. Kombinasi antara berenang, bersepeda, dan berlari membutuhkan latihan yang konsisten, dedikasi tinggi, serta fisik yang prima. Inilah yang membuat triathlon begitu istimewa dan layak mendapat tempat di tengah masyarakat Garut,” ujar Ayi di hadapan para tamu undangan, Sabtu (17/5/2025).
Ia menambahkan bahwa perkembangan triathlon di Indonesia dan dunia telah menunjukkan tren positif. Kini saatnya Garut mengambil bagian dalam perkembangan tersebut dan menciptakan prestasi dari cabang olahraga yang menantang ini.
Strategi Pengembangan: Pembinaan dan Infrastruktur
Langkah awal yang akan dilakukan FTI Garut, menurut Ayi, adalah memperkuat pondasi organisasi melalui pembinaan atlet muda dan pembangunan infrastruktur pendukung latihan. Ia menyadari bahwa untuk bisa bersaing di tingkat provinsi maupun nasional, Garut harus memiliki sistem pembinaan yang terstruktur serta dukungan sarana latihan yang memadai.
“Kami akan menjalin kemitraan dengan sekolah-sekolah, komunitas olahraga, dan pemerintah daerah. Fokus kami adalah menemukan bibit-bibit atlet dari usia muda dan membina mereka secara konsisten. Tidak ada prestasi tanpa pembinaan,” tegasnya.
FTI Garut juga berkomitmen untuk memperluas edukasi dan sosialisasi mengenai triathlon kepada masyarakat. Ayi menyebut, mengenalkan triathlon bukan hanya soal prestasi, tapi juga membentuk gaya hidup sehat dan mental kuat.
Target Porprov 2026: Garut Siap Bersaing
Dalam jangka menengah, FTI Garut menargetkan untuk ikut serta dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2026. Dengan kepengurusan baru yang solid, Ayi yakin Garut bisa tampil sebagai kontestan yang diperhitungkan dalam cabang olahraga triathlon.
“Porprov 2026 adalah batu loncatan. Kami menargetkan bisa mengirimkan atlet yang mampu bersaing, bahkan meraih medali. Garut harus dikenal bukan hanya dari kultur dan wisata, tetapi juga dari prestasi olahraganya,” kata Ayi dengan penuh keyakinan.
Dukungan dari Tingkat Provinsi: Optimisme Menguat
Ketua FTI Jawa Barat menyambut baik dan mengapresiasi pelantikan pengurus baru FTI Garut. Ia menyampaikan bahwa kehadiran FTI Garut diharapkan dapat menjadi pionir pengembangan triathlon di wilayah Priangan Timur, sekaligus memperluas jangkauan pembinaan olahraga tersebut di tingkat akar rumput.
“Triathlon bukan hanya tentang fisik, tetapi juga mental dan karakter. Kami optimistis Garut di bawah kepemimpinan Pak Ayi bisa menjadi kekuatan baru dalam olahraga triathlon di Jawa Barat,” ujarnya.
Penasehat FTI Jabar, H. Ato Hermanto, turut menyampaikan pandangannya. Menurutnya, pelantikan ini tidak boleh dipandang sebagai seremoni biasa, melainkan sebagai awal dari transformasi besar dalam dunia olahraga Garut.
“Triathlon adalah olahraga masa depan. Ia menanamkan nilai-nilai seperti keuletan, tanggung jawab, dan semangat pantang menyerah. Tiga hal ini adalah bekal penting bagi generasi muda kita untuk menghadapi tantangan zaman,” ujar Ato.
Menjawab Tantangan, Menciptakan Peluang
Kehadiran FTI Garut bukan hanya menjadi tambahan organisasi dalam struktur keolahragaan daerah, tetapi juga sebagai jawaban atas kebutuhan akan diversifikasi cabang olahraga. Ayi Suryana menegaskan bahwa dirinya bersama pengurus siap menghadapi tantangan dengan semangat kolaboratif dan inklusif.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Semua pihak — pemerintah, masyarakat, media, dan komunitas olahraga — harus terlibat. Inilah saatnya kita bersatu demi menciptakan prestasi bersama,” tegasnya.
Ayi juga berpesan kepada generasi muda Garut agar tidak ragu mencoba tantangan baru. Triathlon, menurutnya, bisa menjadi sarana untuk membuktikan kemampuan diri, sekaligus membangun mental juara.
Penutup: Sebuah Awal untuk Sejarah Baru
Dengan dilantiknya kepengurusan FTI Garut, terbuka lembaran baru dalam dunia olahraga daerah. Optimisme yang dibawa oleh Ayi Suryana dan jajaran pengurus menjadi modal besar untuk mengangkat nama Garut melalui prestasi olahraga, khususnya di cabang triathlon yang penuh tantangan dan potensi.
“Ini bukan sekadar jabatan, tetapi amanah. Kami siap bekerja keras, menanamkan semangat, dan menghadirkan perubahan nyata. FTI Garut adalah wajah baru olahraga Garut, dan kami yakin, masa depan itu akan kita capai bersama,” pungkas Ayi Suryana SE dengan penuh semangat.
(Redaksi – NusaHarianMedia.com)
Jika Anda ingin versi ini disesuaikan untuk masuk ke kanal Olahraga, Opini, atau bahkan dibuat menjadi feature human interest, saya bisa bantu mengubah gaya penulisannya sesuai kebutuhan media Anda.