
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Permasalahan sampah selama ini menjadi momok yang terus menghantui Kabupaten Garut. Penanganan yang belum maksimal menyebabkan timbulnya berbagai persoalan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan kerusakan estetika kota. Namun, secercah harapan kini muncul dari inisiatif seorang tokoh muda Garut yang berhasil membuka jalan kerja sama internasional dalam bidang pengelolaan sampah.
Aris Kharisma, seorang pengusaha muda yang juga dikenal sebagai sosok yang aktif dan peduli terhadap persoalan sosial dan lingkungan, yang menjadi motor penggerak perubahan. Berbekal jejaring dan komitmen terhadap tanah kelahirannya, Aris berhasil mempertemukan Wakil Bupati Garut dengan perwakilan dari PT Senzen Energi, sebuah perusahaan ternama asal Tiongkok yang fokus pada teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh semangat tersebut, PT Senzen Energi menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi dan menjalin kerja sama jangka panjang dengan Pemerintah Kabupaten Garut. Perusahaan ini bukan hanya memiliki teknologi canggih dalam pengolahan sampah ramah lingkungan, tetapi juga telah berpengalaman mengembangkan sistem konversi sampah menjadi energi terbarukan di berbagai negara berkembang.
“Kabupaten Garut harus menjadi cermin pengolahan sampah terbaik di Indonesia. Kita harus bisa menunjukkan bahwa daerah kita juga bisa menjadi contoh baik dalam hal keberlanjutan dan teknologi ramah lingkungan,” tegas Aris Kharisma saat diwawancarai usai pertemuan. Sabtu, (24/05/2025).
Menurutnya, kehadiran PT Senzen Energi bisa menjadi titik balik bagi Garut dalam menghadapi krisis sampah yang kian mengkhawatirkan. Teknologi yang diusung perusahaan ini mampu mengolah sampah rumah tangga, industri, dan organik menjadi energi listrik, sehingga tidak hanya mengatasi limbah, tetapi juga memberikan kontribusi energi bersih untuk masyarakat.
Sampah Jadi Energi: Langkah Strategis Garut Hadapi Ancaman Lingkungan
Isu penanganan sampah memang bukan hal sepele. Data dan fakta menunjukkan bahwa tumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik telah menyebabkan pencemaran air, tanah, dan udara. Dampaknya bukan hanya merusak ekosistem, tetapi juga mengganggu kesehatan warga. Mulai dari iritasi kulit, gangguan pernapasan, hingga meningkatnya potensi penyebaran penyakit akibat air limbah yang terkontaminasi.
Tak hanya berdampak secara lingkungan, sampah juga menjadi masalah sosial dan ekonomi. Tumpukan sampah yang berserakan di kawasan permukiman, pasar, hingga daerah wisata, mencoreng wajah kota dan merusak citra Garut sebagai kota tujuan wisata dan pusat kebudayaan.
Dalam konteks ini, sinergi antara sektor swasta dan pemerintah menjadi kebutuhan mendesak. Menurut Aris, permasalahan sampah di Garut tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, tetapi membutuhkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya edukasi lingkungan sejak dini dan pelibatan komunitas dalam proses pengelolaan sampah berkelanjutan.
“Masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Kita sebagai warga Garut harus punya kesadaran, jangan buang sampah sembarangan, dan mulai memilah sampah dari rumah,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Garut Sambut Baik Rencana Investasi
Menanggapi inisiatif tersebut, Pemerintah Kabupaten Garut menyatakan dukungan penuh terhadap kerja sama ini. Wakil Bupati Garut menyebutkan bahwa rencana ini akan dikaji secara mendalam dari aspek teknis, lingkungan, dan sosial, serta diharmonisasikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan kebijakan daerah lainnya.
“Kami menyambut baik niat baik dari PT Senzen Energi. Ini adalah langkah besar untuk mewujudkan Garut yang bersih, sehat, dan mandiri energi. Kami akan dorong agar proses perizinan dan teknis lainnya bisa dipercepat namun tetap sesuai aturan,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan agar ke depan Garut bisa memiliki fasilitas pengolahan sampah modern berbasis teknologi termal atau bioenergi yang bisa menjadi pilot project nasional. Potensi limbah domestik di Garut yang tinggi akan sangat bermanfaat jika dikonversi menjadi energi listrik maupun produk turunan lainnya seperti pupuk organik.
Ajakan Kolaborasi dan Kepedulian Sosial
Di akhir pernyataannya, Aris Kharisma mengajak seluruh lapisan masyarakat Garut untuk ikut terlibat aktif dalam upaya menjaga lingkungan. Baginya, kepedulian adalah langkah awal yang paling penting.
“Dunia akan menjadi lebih baik jika setiap orang punya rasa peduli. Peduli pada lingkungan, ekonomi, budaya, pendidikan, atau apapun sesuai kemampuan dan pemahamannya. Hari ini, saya memilih untuk peduli pada lingkungan khususnya pengolahan sampah di tanah kelahiran saya,” pungkasnya.
Inisiatif Aris Kharisma ini membuktikan bahwa satu langkah nyata bisa menjadi pemantik perubahan besar. Jika rencana ini berjalan lancar, bukan tidak mungkin Garut akan menjadi pionir nasional dalam pengelolaan sampah modern berbasis energi terbarukan. (**)