
Ruangrakyatgarut.id– Insiden terlewatnya sila ke-4 Pancasila oleh Bupati Garut dalam menghadiri aksi Aliansi mahasiswa di lapangan setda 02/09/2025 menuai sorotan publik. Peristiwa tersebut dianggap sebagai pengingat pentingnya penguatan kembali pemahaman dasar-dasar kenegaraan, baik bagi pejabat maupun aparatur pemerintahan.
Sejumlah aktivis pemerhati publik salsatunya dari aktivis muda, (fery)menilai, kelalaian itu bukan semata kekhilafan, melainkan juga sinyal perlunya memperkuat kembali kedisiplinan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Kami mendesak agar seluruh apel pemerintahan, baik di tingkat kabupaten hingga desa, wajib disertai dengan pembacaan teks Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Hal ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi sarana membumikan kembali nilai kebangsaan dan memperkuat pemahaman ideologi negara,” ungkap ferry
Menurutnya, momentum tersebut harus dijadikan bahan evaluasi serius. Sebab, Pancasila dan UUD 1945 adalah fondasi utama bernegara yang seharusnya melekat dalam setiap sendi kehidupan pemerintahan dan masyarakat.
Dorongan ini juga dinilai sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam memperkuat moderasi berbangsa dan bernegara. Aktivis berharap, langkah konkrit segera ditindaklanjuti agar insiden serupa tidak kembali terjadi, sekaligus menjadi pengingat bahwa nilai Pancasila adalah pedoman hidup berbangsa yang tak boleh diabaikan (red)