
Ruangrakyatgarut.id – Polemik keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) fiktif di Kabupaten Garut kembali menuai sorotan. Aktivis muda Garut, Kang Surya, dengan tegas menyuarakan keresahannya terkait dugaan praktik penyalahgunaan program pendidikan nonformal yang seharusnya menjadi wadah peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah.
Menurut Kang Surya, indikasi keberadaan PKBM fiktif tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mencoreng nama baik dunia pendidikan di Garut. “PKBM sejatinya hadir untuk memberikan kesempatan belajar kepada masyarakat yang tidak terjangkau pendidikan formal. Jika ada yang fiktif, ini jelas sebuah kejahatan terhadap hak masyarakat,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Ia mendesak pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, agar segera melakukan investigasi menyeluruh. Selain itu, Surya meminta adanya transparansi dalam pengelolaan dana bantuan operasional pendidikan nonformal agar tidak terjadi penyelewengan.
“Jangan sampai program mulia ini hanya dijadikan lahan bancakan oknum-oknum tertentu. Kami, sebagai anak muda Garut, akan terus mengawal isu ini demi masa depan pendidikan yang bersih dan berintegritas,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kang Surya juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pegiat pendidikan dan organisasi kepemudaan, untuk ikut serta dalam mengawasi jalannya program PKBM di Garut. Menurutnya, keterlibatan publik menjadi kunci dalam menutup ruang praktik fiktif maupun penyalahgunaan anggaran.
Polemik PKBM fiktif ini sebelumnya mencuat setelah adanya laporan masyarakat terkait sejumlah lembaga yang diduga tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara nyata, namun tetap menerima alokasi anggaran dari pemerintah. Hingga kini, publik menanti langkah konkret dari aparat penegak hukum maupun pemerintah daerah untuk menuntaskan persoalan ini. (Red)