
Ruangrakyatgarut.id 07/09/2025 — Seorang warga Desa Pananjung, Kecamatan Pamulihan, bernama Ajang Syarif, harus menjalani hidup dengan penuh keterbatasan. Tinggal di RT 02 RW 06, Ajang sehari-hari bekerja sebagai petani sederhana meski kondisi fisiknya tidak sepenuhnya normal.
Namun, hingga kini Ajang nyaris luput dari perhatian pemerintah desa maupun pihak terkait. Ia mengaku tak pernah tersentuh program bantuan pangan non-tunai (BPNT). Bahkan, untuk kebutuhan dasar seperti tongkat penopang agar bisa berjalan dan tetap bekerja, hingga saat ini belum juga terpenuhi.
Ajang menuturkan, dirinya sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan kepada pihak desa, namun jawaban yang diterima selalu sebatas menunggu tanpa kepastian.Saat diwawancarai tim Ruang Rakyat Garut melalui sambungan telepon, Ajang mengaku kecewa terhadap kurangnya perhatian pemerintah desa maupun daerah terhadap warga difabel.
“Saya kecewa, tapi tidak apa-apa. Saya masih punya Allah sebagai penolong, rezeki juga selalu ada dari-Nya,” ucap Ajang dengan penuh ketegaran.Kondisi yang dialami Ajang menjadi potret nyata bahwa masih ada warga dengan keterbatasan fisik yang membutuhkan perhatian, dukungan, dan kepedulian lebih dari pemerintah maupun masyarakat sekitar.