Ruangrakyatgarut.id 17/11/2025 — Di tengah gegap gempita pemerataan bantuan yang selalu dibanggakan pemerintah, kenyataan di lapangan menunjukkan ironi yang memilukan. Masih ada warga miskin yang seakan dihapus dari peta kehidupan, tidak pernah tersentuh bantuan apa pun.
Salah satunya adalah ibu Midah (52), ia tinggal di sebuah rumah kecil reot di Kampung Pasanggrahan Tonggoh Rt 05/01, Desa Cilawu kecamatan cilawu kabupaten Garut Jawabarat, Hidupnya sebatang kara
sementara Pemerintah, yang seharush hadir, justru tidak pernah mengetuk pintunya.
Ibu Midah menjalani hari-harinya sebagai buruh serabutan terkadang perut sering kosong. Tidak ada beras bantuan, tidak ada BLT, tidak ada santunan . Tidak ada apa pun.
Saat di wawancarai Garut newstoday
“Saya buruh serabutan
kadang makan, kadang tidak. Tidak pernah ada yang mendata,”
ujar ibu Mudah dengan suara bergetar, berdiri di atas papan bambu yang hampir patah.
Rumahnya gelap, atap bocor, dindingnya nyaris tumbang. Namun justru di rumah seperti inilah pemerintah tidak pernah hadir.
Warga sekitar mengaku sudah melapor berkali-kali. Tetapi keluhan mereka seakan tenggelam—seperti tidak pernah dianggap.
“Kalau lihat keadaannya, rasanya tidak masuk akal bagaimana bisa orang seperti ini tidak dapat bantuan,”
ujar seorang tetangga dengan nada marah dan kecewa.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa pendataan bantuan sosial di Indonesia masih menyisakan lubang besar yang menelan nasib jutaan rakyat kecil. Mereka yang paling membutuhkan justru sering menjadi yang paling terabaikan.
Rilisan ini disampaikan untuk menggugah pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait agar bergerak sekarang juga karena membiarkan warga miskin hidup tanpa bantuan adalah bentuk pengabaian yang tidak bisa ditoleransi lagi.
Ired. Rs
