
Ruangrakyatgarut.id – Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Garut menggelar kegiatan penuh makna yang di gelar di Islamic center Sabtu 18 Oktober 2025 dengan mencakup peringatan HUT ke 48 BKPRMI dan peringatan Hari Santri Nasional, serta aksi solidaritas untuk Palestina. Acara tersebut juga menjadi ajang pembinaan dan silaturahmi antaranggota BKPRMI, para guru ngaji, serta tokoh masyarakat di Kabupaten Garut.
Kegiatan berlangsung semarak dengan dihadiri langsung oleh anggota DPR RI H. Oleh Soleh, S.H., selaku Ketua DPW BKPRMI Jawa Barat, serta Bupati Garut Dr. Ir. Abdusyakur Amin, M.Eng. Ipu., Turut hadir pula sejumlah pejabat daerah, pimpinan lembaga pendidikan keagamaan, dan berbagai elemen masyarakat.
Dalam sambutannya, H. Oleh Soleh, S.H. menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk menyampaikan pesan moral dan keprihatinan terhadap isu-isu yang tengah berkembang di masyarakat, termasuk tindakan penghinaan terhadap pesantren dan para kiai.
“BKPRMI mengutuk keras pihak-pihak yang menghina pondok pesantren dan para kiai. Kami mendesak pemerintah agar mengambil langkah tegas terhadap media yang menayangkan program bernuansa penghinaan tersebut. Bukan hanya programnya yang harus dicabut, tapi juga izin siarannya perlu dipertimbangkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, H. Oleh Soleh menekankan bahwa BKPRMI tetap konsisten bersikap mandiri, namun tetap terbuka untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak dalam membangun masyarakat Garut yang religius dan berakhlak mulia.
Ia juga menyoroti kondisi kesejahteraan guru ngaji yang hingga kini masih jauh dari kata layak.
“Bayangkan, masih banyak guru ngaji yang hanya menerima Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per bulan, bahkan ada yang tidak mendapat apa-apa. Padahal mereka inilah yang berjasa besar mengajarkan shalat, doa, dan Al-Qur’an kepada anak-anak kita,” ujarnya dengan nada haru.
H. Oleh Soleh juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan insan pers untuk turut peduli terhadap kesejahteraan guru ngaji, serta berkomitmen memperjuangkan nasib mereka di tingkat nasional.
“Mari kita berempati dan peduli. Para guru ngaji ini berjuang dengan ikhlas, berjihad lahir batin untuk mencerdaskan kehidupan umat,” ungkapnya menutup sambutan.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi BKPRMI Garut untuk memperkuat peran dakwah dan sosialnya, sekaligus menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu keummatan, baik di tingkat lokal maupun internasional. (Hl)