
Garut,RuangRakyatGarut.id – Dalam upaya membangun soliditas dan memperkuat sinergi kelembagaan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Garut, Jawa Barat,menggelar pertandingan mini soccer persahabatan pada. Jum’at, 25 Juli 2025, bertempat di Lapangan Noctur Mini Soccer, Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan.
Sementara di gelarnya laga ini menjadi momentum yang sarat makna: bukan sekadar adu keterampilan di lapangan, tetapi juga ajang mempererat kolaborasi dua institusi penting dalam penyelenggaraan demokrasi.
Laga berlangsung meriah sejak pukul 08.00 pagi WIB.
Di sisi lain, kedua tim datang dengan semangat tinggi dan antusiasme yang membuncah. Tidak seperti biasanya yang berhadapan dalam situasi formal, penuh tekanan regulasi dan pengawasan, hari itu mereka bertemu dalam balutan jersey dan semangat sportivitas.
Pertandingan pun berjalan seru dan penuh semangat. KPU Kabupaten Garut tampil superior dengan gaya permainan cepat, koordinatif, dan penuh percaya diri. Dalam waktu dua babak yang disepakati, KPU berhasil membombardir gawang Bawaslu dengan 11 gol, sementara tim Bawaslu hanya mampu membalas dengan 4 gol.
Meskipun hasilnya mencolok, suasana di lapangan tetap cair, penuh canda tawa, dan suasana kekeluargaan. Kedua belah pihak menjunjung tinggi nilai fair play, menjadikan pertandingan ini benar-benar bermakna sebagai simbol persahabatan antar lembaga.
Coach Iwan Setiawan: Menang Itu Bonus, Kekompakan Adalah Tujuan
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Faiz Burhan.S.I.P dan Coach Iwan Setiawan, SE, yang hadir dan ikut memantau langsung jalannya laga, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari strategi internal untuk memperkuat soliditas dan kekompakan, terutama dalam menghadapi tahapan berat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024–2025.
“Pertandingan ini bukan sekadar olahraga, tapi cara kami memperkuat kebersamaan. Menang atau kalah bukan tujuan utama. Yang kami cari adalah semangat sinergi, rasa saling menghargai, dan komunikasi yang makin terbuka antar lembaga,” ujar Coach Iwan saat ditemui seusai laga.
Ia juga menambahkan bahwa pertandingan persahabatan ini adalah bentuk penyegaran, mengingat padatnya jadwal dan beban kerja yang dihadapi oleh KPU dan Bawaslu dalam tahapan Pilkada.
“Dalam suasana non-formal seperti ini, muncul tawa, semangat, dan komunikasi yang lebih lepas. Itu penting untuk menjaga kesehatan mental dan menjaga hubungan kelembagaan agar tetap harmonis,” lanjutnya.
Bawaslu Tak Menyerah, Tetap Tampil Sportif
Meskipun harus menerima kekalahan dengan skor 11–4, tim Bawaslu Kabupaten Garut tetap tampil penuh semangat dan pantang menyerah. Beberapa pemain Bawaslu bahkan memperlihatkan permainan yang tak kalah gesit dan sempat menyulitkan barisan pertahanan KPU. Empat gol yang berhasil mereka cetak menjadi bukti bahwa semangat tanding dan kebersamaan tetap dijaga sampai akhir.
Ketua Bawaslu Kabupaten Garut,Ahmad Nurul Sahid mengaku sangat menikmati gelaran pertandingan tersebut. Baginya, skor bukanlah ukuran utama dari keberhasilan acara.
“Kami kalah di lapangan, tapi menang dalam membangun keakraban. Ini ajang luar biasa untuk mempererat hubungan personal dan kelembagaan. Kita ingin terus memperkuat sinergi dalam mengawal demokrasi Garut,” ujarnya.
Sinergi di Lapangan, Soliditas di Medan Demokrasi
Pertandingan ini menunjukkan bahwa KPU dan Bawaslu tidak hanya bisa bekerja sama dalam meja rapat atau forum formal, tetapi juga mampu menjalin hubungan yang harmonis dan setara di ruang sosial yang lebih cair dan santai.
Dari tawa lepas di pinggir lapangan hingga saling menghibur saat terjadi gol, semuanya menunjukkan bahwa semangat demokrasi tak harus selalu kaku dan penuh tekanan. Justru, ketika hubungan dibangun atas dasar saling menghargai dan semangat kebersamaan, kerja-kerja demokrasi akan terasa lebih ringan dan manusiawi.
Demokrasi Butuh Kekompakan, Bukan Kompetisi Semu
Acara ditutup dengan sesi foto bersama, pelukan antar pemain, dan tawa yang bersahut-sahutan. KPU dan Bawaslu Kabupaten Garut membuktikan bahwa mereka tidak hanya siap menyelenggarakan Pilkada dengan profesional, tetapi juga siap menunjukkan wajah demokrasi yang sehat: penuh kolaborasi, keakraban, dan semangat melayani masyarakat.
“Kemenangan sesungguhnya adalah ketika KPU dan Bawaslu bisa tetap solid, saling mendukung, dan menjalankan amanah rakyat dengan integritas dan kebersamaan,” pungkas Cok Iwan Setiawan.
Mini soccer hanyalah sebuah permainan. Tapi di balik pertandingan ini, tersimpan harapan besar: demokrasi Garut yang makin kuat, solid, dan bermartabat. (*)