
Garut,RuangRakyatGarut.id – Pemerintah Desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali mendapatkan bantuan pangan dari Pemerintah Kabupaten Garut dalam bentuk beras untuk keluarga-keluarga yang membutuhkan.
Bantuan tersebut disalurkan pada Kamis, 24 Juli 2025, bertempat di Balai Desa Cibunar, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai, dan berjalan tertib serta lancar.
Bantuan pangan yang diterima berupa 778 paket beras, masing-masing seberat 10 kilogram, diperuntukkan bagi 389 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk alokasi dua bulan, yakni Juni dan Juli 2025. Dengan demikian, tiap KPM menerima dua paket atau total 20 kilogram beras.
Kepala Desa Cibunar, Iman Sukirman, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut yang telah menyalurkan bantuan tersebut melalui program ketahanan pangan nasional. Bantuan ini, menurutnya, sangat tepat sasaran dan sangat membantu masyarakat, terutama dalam menghadapi fluktuasi harga bahan pokok yang terus meningkat di pasaran.
“Kami atas nama Pemerintah Desa Cibunar dan seluruh masyarakat penerima manfaat mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Garut. Hari ini kami menyalurkan bantuan pangan sebanyak 778 paket beras kepada 389 keluarga. Ini adalah bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat desa,” ujar Iman Sukirman di sela-sela kegiatan penyaluran.
Ia juga menambahkan bahwa pihak desa berupaya maksimal agar penyaluran dilakukan dengan tertib dan sesuai daftar penerima, serta menghindari adanya tumpang tindih data atau kekeliruan distribusi.
“Kami pastikan proses distribusi berjalan transparan dan adil. Tim perangkat desa kami bekerja sama dengan RT, RW, serta didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk memastikan bahwa bantuan diterima langsung oleh para penerima manfaat sesuai data yang telah diverifikasi,” tambahnya.
Dampak Sosial dan Harapan Keberlanjutan
Program bantuan beras ini merupakan bagian dari Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang digulirkan melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan disalurkan oleh Bulog, bekerja sama dengan pemerintah daerah. Tujuannya adalah untuk menjaga daya beli masyarakat serta memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, khususnya bagi keluarga kurang mampu di pedesaan.
Masyarakat penerima manfaat di Desa Cibunar menyambut positif bantuan ini. Beberapa di antaranya mengaku sangat terbantu, terutama di tengah situasi harga beras dan bahan pokok lain yang mengalami kenaikan sejak beberapa bulan terakhir.
“Alhamdulillah, saya sangat terbantu. Dapat 20 kilo beras, cukup buat kebutuhan keluarga saya selama hampir sebulan. Terima kasih Pak Kades dan semua yang sudah bantu,” ujar Bu Yayah (47), salah seorang warga RT 03 yang menerima bantuan.
Selain itu, Ketua RW 06, Pak Asep, juga menilai bahwa program ini bukan hanya membantu meringankan beban warga, tapi juga menunjukkan bahwa pemerintah hadir secara nyata di tengah kesulitan masyarakat.
“Kami bangga dan bersyukur, karena bantuan ini menunjukkan bahwa warga desa pun tidak dilupakan. Ini bukan hanya beras, tapi bukti kepedulian,” katanya.
Ajakan untuk Pemerataan dan Evaluasi Berkelanjutan
Iman Sukirman berharap ke depan program bantuan pangan ini tidak hanya dilanjutkan, tetapi juga dievaluasi secara menyeluruh agar benar-benar menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan, termasuk mereka yang mungkin belum masuk dalam daftar penerima namun layak dibantu.
“Kami berharap Pemkab Garut bisa terus melanjutkan program ini secara berkelanjutan dan melakukan pemutakhiran data KPM secara berkala, agar ke depan tidak ada warga yang layak tapi luput dari bantuan,” ungkapnya.
Penyaluran bantuan kali ini pun menjadi momentum penting bagi Pemerintah Desa Cibunar untuk terus memperkuat sistem pendataan sosial, meningkatkan koordinasi lintas lembaga, dan memperluas akses warga terhadap bantuan-bantuan pemerintah lainnya.
Dengan suksesnya penyaluran 778 paket beras kepada 389 KPM, Desa Cibunar menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan warganya dan memastikan bahwa tidak ada warga yang dibiarkan berjuang sendiri dalam memenuhi kebutuhan dasar. (**)