
Jakarta,Ruangrakyatgarut.id – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Intan Garut melangkah lebih jauh dalam upayanya meningkatkan pelayanan publik di sektor air bersih. Melalui jalinan sinergi dengan PT Pupuk Indonesia Utilitas (PIU) anak usaha BUMN yang bergerak di bidang utilitas, termasuk pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perumda Tirta Intan menunjukkan komitmen nyata dalam menjawab tantangan ketersediaan air bersih di Kabupaten Garut yang terus meningkat.
Pertemuan penting tersebut berlangsung di kantor pusat PT PIU, Jakarta, pada Selasa (03/06/2025). Hadir langsung dalam pertemuan tersebut Plt. Direktur Utama Perumda Tirta Intan Garut, Nia Gania, didampingi oleh Plt. Direktur Umum Hendro Sugiarto serta jajaran kepala bagian teknis. Dari pihak PT PIU, jajaran direksi dan tim teknis menyambut rombongan dengan antusias, membahas secara menyeluruh potensi kerja sama yang bersifat jangka panjang dan berorientasi pada pelayanan publik.
Transformasi Menuju Pelayanan Air yang Modern dan Inklusif
Dalam sambutannya, Nia Gania menegaskan bahwa Perumda Tirta Intan tengah berada pada fase transformasi menyeluruh. Tidak hanya dari sisi teknis operasional, tetapi juga strategi pengembangan kelembagaan, pelayanan pelanggan, serta inovasi model kemitraan.
“Garut adalah daerah dengan dinamika pertumbuhan penduduk yang tinggi, serta wilayah geografis yang menantang. Karena itu, kami membutuhkan mitra yang tidak hanya kuat dalam hal teknologi dan pembiayaan, tetapi juga memiliki semangat yang sama dalam pelayanan masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Nia menekankan bahwa kolaborasi dengan PT PIU merupakan bagian dari strategi proaktif dalam mengantisipasi krisis air bersih yang bisa mengancam kualitas hidup masyarakat di masa mendatang, terutama dengan meningkatnya tekanan perubahan iklim dan ekspansi kawasan pemukiman.
Sambutan Positif dari PT Pupuk Indonesia Utilitas
Menanggapi inisiatif tersebut, manajemen PT PIU memberikan respon yang sangat positif. Mereka menyatakan bahwa kebutuhan akan layanan air bersih berkualitas dan berkelanjutan merupakan prioritas nasional, dan PIU siap berkontribusi dalam mendorong solusi-solusi berbasis teknologi serta skema pembiayaan yang sehat.
“Kami melihat Garut sebagai wilayah dengan potensi besar dalam pengembangan SPAM skala menengah hingga besar. Kesiapan kami bukan hanya dari sisi teknis, tapi juga dari aspek legal, pendanaan, dan manajemen proyek jangka panjang,” ujar salah satu perwakilan manajemen PT PIU.
PT PIU menyampaikan kesiapan mereka untuk segera memulai tahapan awal, seperti studi kelayakan, survei teknis, analisis kebutuhan masyarakat, hingga penyusunan dokumen perencanaan bersama.
Identifikasi Wilayah Prioritas dan Skema Pembiayaan Inovatif
Dalam sesi diskusi teknis, kedua belah pihak sepakat untuk memprioritaskan wilayah-wilayah yang selama ini masih mengalami kesenjangan akses air bersih. Wilayah selatan dan timur Kabupaten Garut, seperti daerah perbukitan dan kantong-kantong padat penduduk tanpa jaringan air, masuk dalam daftar prioritas pembangunan SPAM baru.
Tidak hanya soal lokasi, pertemuan ini juga membahas secara mendalam model pembiayaan yang akan digunakan. Skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yang kini menjadi pendekatan favorit dalam pembangunan infrastruktur dasar, menjadi salah satu opsi utama yang dikaji.
“Dengan KPBU, kita bisa mengurangi beban APBD dan sekaligus menjamin keberlanjutan proyek. Tentunya dengan tetap menjunjung tinggi prinsip good governance dan akuntabilitas publik,” jelas Hendro Sugiarto, Plt. Direktur Umum Perumda Tirta Intan Garut.
Dari Infrastruktur ke Nilai Sosial: Menjawab Amanat Pembangunan Berkelanjutan
Tak hanya aspek teknis dan ekonomi, kerja sama ini juga memuat nilai sosial yang sangat penting. Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) nomor 6, yakni memastikan akses air bersih dan sanitasi yang layak bagi semua, kolaborasi Perumda Tirta Intan dan PT PIU diharapkan mampu menghadirkan keadilan layanan publik yang lebih merata.
“Air bersih adalah hak dasar setiap warga negara. Kami tidak ingin ada satu pun warga Garut yang terpinggirkan hanya karena sulit mendapatkan air bersih. Kolaborasi ini, bagi kami, adalah bentuk nyata dari keberpihakan terhadap rakyat,” kata Nia Gania menutup sesi pertemuan.
Langkah Lanjut dan Harapan Ke Depan
Sebagai kelanjutan konkret dari pertemuan ini, tim teknis dari kedua institusi akan segera membentuk kelompok kerja bersama untuk merumuskan dokumen perencanaan detail, termasuk pemetaan wilayah, kajian lingkungan, serta konsultasi publik dengan pemerintah daerah dan masyarakat.
Perumda Tirta Intan juga berencana melibatkan stakeholder lokal, mulai dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga kalangan akademisi, dalam proses perencanaan dan monitoring proyek kerja sama ini.
“Ini bukan sekadar pembangunan SPAM. Ini adalah investasi sosial untuk masa depan Garut yang lebih sehat, lebih tangguh, dan lebih berkeadilan,” tegas Nia dengan penuh harap.
Kolaborasi antara BUMD dan BUMN ini menjadi contoh sinergi lintas institusi dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat. Harapannya, langkah ini akan menjadi preseden baik dalam pembangunan sektor air bersih di daerah lain di Indonesia. (**)