
Oplus_131072
Garut, Ruangrakyatgarut.id – Setelah bertahun-tahun mengeluhkan kondisi jalan lingkungan yang rusak parah, warga Kelurahan Sukanegla, Kecamatan Garut Kota, akhirnya mendapat angin segar. Lurah Sukanegla, Cecep Nurdiansyah, SE., M.Si., menyampaikan bahwa perbaikan jalan yang selama ini dinanti-nantikan warga kemungkinan besar akan direalisasikan dalam waktu dekat. Hal ini diperkuat dengan telah dilakukannya survei lapangan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut.
“Alhamdulillah kemarin dari Dinas PUPR Kabupaten Garut sudah melakukan survei langsung ke lokasi jalan yang rusak. Ini menjadi indikasi kuat bahwa rencana perbaikan sedang diproses dan insyaallah akan segera terealisasi,” ujar Cecep saat ditemui tim Ruangrakyatgarut.id di kantor kelurahan, Jum’at (23/5/2025).
Cecep menjelaskan, pihak kelurahan sejak awal telah merespon keluhan masyarakat dengan mengajukan laporan dan permohonan kepada instansi terkait. Menurutnya, komunikasi yang intens telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu, dan hasilnya kini mulai menunjukkan progres positif.
“Kami di kelurahan tidak tinggal diam. Sudah sejak tahun lalu kami mengusulkan perbaikan ke Dinas PUPR. Namun tentu kami juga harus menyesuaikan dengan prioritas anggaran dan teknis di dinas tersebut. Yang jelas, survei ini menunjukkan bahwa perbaikan jalan sudah masuk dalam rencana tindak lanjut,” jelasnya.
Respons atas Keluhan Masyarakat
Seperti diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, keluhan warga terkait kondisi jalan rusak di beberapa titik lingkungan Sukanegla kembali mencuat ke permukaan. Genangan air, lubang besar, serta permukaan jalan yang tidak rata telah menjadi momok harian bagi warga, terutama saat musim hujan tiba.
Salah seorang warga, Saepul (34), mengaku setiap hari harus ekstra hati-hati saat melintasi jalan tersebut menggunakan sepeda motor. “Lubangnya dalam-dalam, kadang tidak kelihatan karena tertutup air. Sudah sering lihat orang jatuh. Kami harap pemerintah jangan terus diam,” ungkapnya.
Warga lainnya bahkan mempertanyakan ke mana alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) yang seharusnya diperuntukkan bagi kebutuhan dasar masyarakat. Beberapa warga mengaku sudah berkali-kali menyampaikan aspirasi ke kelurahan namun tidak mendapatkan penjelasan yang memuaskan.
Menanggapi hal tersebut, Cecep meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyimpulkan sesuatu yang belum jelas. Ia menegaskan bahwa proses perencanaan pembangunan, termasuk perbaikan jalan, memang membutuhkan tahapan dan waktu, sehingga kesabaran masyarakat sangat dibutuhkan.
Imbauan untuk Bersabar dan Menjaga Kondusifitas
“Kami paham masyarakat ingin segera ada perbaikan. Tapi kami juga mohon agar semua pihak bersabar dan tidak terburu-buru menyalahkan. Kita ikuti dulu proses yang berjalan. Jangan sampai justru upaya kita terhambat oleh sikap saling menyalahkan atau asumsi yang belum tentu benar,” tegas Cecep.
Ia juga menambahkan, jika nanti ada kepastian jadwal pelaksanaan perbaikan dari Dinas PUPR, pihak kelurahan akan segera menginformasikan kepada warga. Cecep berharap masyarakat dapat menjaga suasana tetap kondusif agar proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
“Kita semua tentu ingin lingkungan kita lebih baik. Mari kita jaga kebersamaan dan komunikasi. Pemerintah tidak akan tinggal diam jika ada kebutuhan masyarakat yang mendesak, seperti halnya jalan lingkungan,” tambahnya.
Swadaya Warga Jadi Bukti Kepedulian, Tapi Butuh Tindakan Nyata
Dalam beberapa kesempatan, warga memang sudah berinisiatif melakukan perbaikan jalan secara swadaya. Mereka menggunakan batu, pasir, dan tanah untuk menutup lubang-lubang yang dianggap berbahaya. Cecep mengapresiasi langkah tersebut, namun ia menegaskan bahwa penanganan jalan secara permanen tetap memerlukan campur tangan pemerintah daerah.
“Ini bukti nyata bahwa warga kita punya semangat gotong royong yang luar biasa. Tapi untuk perbaikan jalan secara menyeluruh dan sesuai standar, tetap harus dilakukan oleh dinas teknis dengan anggaran dan perencanaan yang matang,” ucapnya.
Menanti Tindakan Nyata
Kini, warga Sukanegla tinggal menunggu realisasi dari hasil survei tersebut. Pemerintah kelurahan berjanji akan terus mengawal prosesnya dan menjembatani komunikasi antara masyarakat dan dinas terkait. Di tengah menurunnya kepercayaan publik terhadap respon pemerintah atas masalah infrastruktur, langkah cepat dan konkret sangat dinantikan.
“Kami berharap survei ini tidak hanya menjadi formalitas, tapi benar-benar ditindaklanjuti dengan pengerjaan. Jalan rusak ini sudah cukup lama kami rasakan. Saatnya pemerintah hadir dan menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat,” tutup seorang tokoh masyarakat setempat.
Dengan adanya komitmen dari pihak kelurahan dan respon awal dari Dinas PUPR, warga Sukanegla menaruh harapan besar bahwa penantian mereka akan segera berbuah hasil. Mereka kini tak hanya menunggu, tapi juga mengawal, demi kepastian masa depan infrastruktur yang lebih layak di lingkungan mereka. (Tim)