
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Garut pada Rabu, 14 Mei 2025, meninggalkan luka mendalam bagi salah seorang warga lanjut usia di Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler.
Rumah milik Mak Oyang, lansia renta berusia hampir satu abad, roboh tersapu derasnya hujan. Kini, ia bersama keluarganya harus bertahan hidup dalam kondisi serba terbatas dan tanpa tempat tinggal yang layak.
Rumah panggung berdinding bilik bambu itu sebelumnya sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan parah. Dindingnya banyak yang bolong, atapnya lapuk dimakan usia, dan tiang penyangganya sudah miring.
Namun karena keterbatasan ekonomi, Mak Oyang dan keluarganya tidak memiliki kemampuan untuk memperbaikinya. Hingga akhirnya, pada malam nahas tersebut, rumah itu tak sanggup lagi menahan beban cuaca ekstrem dan ambruk seketika.
Kondisi ini mengundang perhatian dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Yudha Puja Turnawan, anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan. Pada Jumat pagi, 16 Mei 2025, Yudha datang langsung ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi Mak Oyang sekaligus memberikan bantuan darurat.
Dalam kunjungannya, Yudha didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Kasi Trantib Kecamatan Tarogong Kaler, Lurah Pananjung, serta Ketua PAC PDI Perjuangan Tarogong Kaler.
Yudha mengaku sangat prihatin melihat keadaan Mak Oyang yang tidak hanya harus kehilangan tempat tinggal, tetapi juga menjalani hidup dalam keterbatasan fisik dan ekonomi.
Di usianya yang hampir mencapai 100 tahun, Mak Oyang tidak lagi memiliki kekuatan untuk mandiri. Ia sepenuhnya bergantung pada anak-anaknya, yang juga sudah memasuki usia lanjut. Anak sulungnya, Masri, kini berumur 75 tahun dan turut mengalami kesulitan ekonomi.
“Ini bukan sekadar rumah roboh. Ini adalah potret nyata ketimpangan sosial yang masih ada di sekitar kita. Seorang lansia dhuafa seperti Mak Oyang seharusnya menjadi prioritas dalam sistem perlindungan sosial kita,” ujar Yudha kepada awak media yang turut hadir. Jum’at, (16/05/2025).
Dalam kunjungan itu, Yudha memberikan bantuan sembako dan uang tunai sebagai bentuk empati dan dukungan moral. Namun, ia menekankan bahwa bantuan pribadi bukanlah solusi jangka panjang. Ia menyerukan agar Pemerintah Kabupaten Garut segera mengambil langkah konkret untuk membantu pembangunan kembali rumah Mak Oyang.
Menurutnya, persoalan ini tidak bisa ditangani secara parsial. Diperlukan sinergi berbagai pihak untuk mewujudkan keadilan sosial bagi warga miskin dan rentan. Yudha mendorong agar pemkab memanfaatkan berbagai sumber pendanaan seperti Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan – perusahaan di Garut, dukungan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta partisipasi aktif dari organisasi seperti Korpri.
“Kita harus berani menjadikan kasus ini sebagai momentum bersama. Mari kita buktikan bahwa negara hadir untuk rakyatnya yang paling lemah. Jika semua elemen bergerak pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil,saya yakin rumah Mak Oyang bisa dibangun kembali dalam waktu dekat,” tegas Yudha.
Ia juga menyatakan kesiapannya untuk turun langsung bersama warga dalam proses pembangunan rumah, yang rencananya akan dikoordinasikan oleh pihak kelurahan dengan dukungan penuh dari Pemkab Garut.
Kepala Dinas Sosial yang hadir dalam kesempatan itu turut mencatat situasi Mak Oyang dan menjanjikan akan segera mengoordinasikan langkah-langkah lanjutan, termasuk pendataan untuk mengakses program bantuan rumah tidak layak huni (RTLH).
Sementara itu, Ketua PAC PDI Perjuangan Tarogong Kaler menyampaikan bahwa pihaknya juga siap menggerakkan kader dan relawan partai untuk terlibat dalam aksi sosial ini.
Kasus robohnya rumah Mak Oyang menjadi pengingat keras bahwa masih banyak warga Garut yang hidup dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi semua pihak, khususnya dalam memastikan bahwa lansia, kelompok dhuafa, dan warga miskin mendapat perlindungan sesuai amanat konstitusi dan semangat kemanusiaan.
“Kita tidak boleh menunggu sampai rumah roboh baru bertindak. Saatnya pendekatan preventif dan kepedulian sosial diperkuat di semua lini,” pungkas Yudha dengan penuh keprihatinan. (**)