
Oplus_131072
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Kepemimpinan yang berfokus pada pelayanan masyarakat dengan prinsip keterbukaan, kedekatan emosional, dan kerja keras, kini menjadi fokus utama dalam dunia pemerintahan desa. Salah satu sosok yang berhasil mewujudkan visi tersebut adalah Wawan Gunawan, Kepala Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia dikenal luas karena gaya kepemimpinannya yang tidak hanya terbatas pada jam kerja, tetapi juga melibatkan partisipasi langsung pada kegiatan sosial masyarakat, bahkan di hari libur sekalipun.
Di tengah rutinitas administrasi yang kerap menghabiskan banyak waktu di kantor, Wawan memilih untuk memanfaatkan waktu liburnya, seperti pada Sabtu atau Minggu, untuk berkunjung ke masyarakat. Tidak jarang, ia turun langsung terlibat dalam kegiatan sosial, kerja bakti, hingga memberikan bantuan bagi warga yang sedang mengalami kesulitan. Keputusan ini menjadi bukti bahwa baginya, menjadi seorang kepala desa bukan hanya soal menjalankan birokrasi, tetapi tentang
tanggung jawab moral terhadap masyarakat.
“Pelayanan Itu Harus Nyata, Bukan Hanya di Kantor”
Dalam sebuah wawancara, Wawan dengan tegas menyampaikan bahwa dirinya memang sengaja menjadwalkan waktu khusus untuk bertemu dengan warga di luar jam kerja.
“Selama hari kerja, kita memang harus fokus pada administrasi dan rapat koordinasi. Namun, pada hari libur saya gunakan kesempatan ini untuk turun langsung ke masyarakat. Saya ingin mendengar keluhan mereka langsung, ikut terlibat dalam kegiatan sosial, dan memastikan mereka tahu bahwa saya selalu hadir untuk mereka,” ujar Wawan dengan semangat yang tulus. Senin, (12/05/2025).
Menurut Wawan, kepemimpinan bukan hanya soal memimpin dari belakang meja, melainkan tentang mendekatkan diri dengan warga dan menjadi bagian dari kehidupan mereka. Ia merasa bahwa pendekatan langsung dan komunikasi yang personal adalah hal yang paling penting dalam membangun hubungan yang saling percaya antara pemerintah desa dan warganya.
Masyarakat Mengapresiasi Pendekatan yang Berbeda
Banyak warga yang menilai Wawan sebagai sosok kepala desa yang sangat berbeda. Mereka tidak hanya melihat Wawan sebagai pemimpin administratif, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan sosial mereka. Tokoh masyarakat Sukabakti, Dedi Ruhimat, mengungkapkan rasa bangga memiliki kepala desa yang terjun langsung ke lapangan, bahkan hingga ikut bekerja dalam kegiatan sosial.
“Pak Wawan itu benar-benar memimpin dengan hati. Saat kerja bakti, beliau tidak hanya memantau, tetapi ikut terlibat. Beliau juga selalu datang menjenguk ketika ada warga yang sakit atau sedang mengalami musibah. Tak hanya memberikan semangat, tapi seringkali beliau memberikan bantuan langsung secara pribadi,” ujar Dedi.
Bagi banyak warga, kehadiran Wawan yang tanpa protokoler dan penuh keakraban menjadikannya sosok yang benar-benar merakyat. Ia tidak segan untuk menghadiri hajatan, kegiatan keagamaan, hingga acara pemuda desa, tanpa harus menunggu formalitas yang kaku. Semua itu membuatnya disebut sebagai “Kades Rakyat” oleh masyarakatnya.
“Tidak Ada Jarak Antara Pemimpin dan Warga”
Bagi Wawan, kehadiran langsung seorang pemimpin di tengah-tengah masyarakat sangat penting untuk membangun kepercayaan dan keterbukaan. Ia sadar bahwa masih ada sebagian warga yang merasa enggan datang ke kantor desa untuk menyampaikan aspirasi atau masalah mereka. Oleh karena itu, ia memilih untuk menjemput aspirasi secara langsung, tanpa harus menunggu kedatangan warga di kantor desa.
“Saya ingin memastikan warga merasa bahwa kepala desanya benar-benar hadir untuk mereka. Tidak ada jarak, tidak ada batasan. Bahkan masalah sekecil apapun, saya ingin mereka langsung menyampaikannya ketika saya berkunjung,” tambah Wawan.
Dengan cara ini, Wawan berharap dapat membuka ruang komunikasi yang lebih efektif dan langsung antara pemerintah desa dengan masyarakat. Ia percaya bahwa ini adalah cara yang paling efektif untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di desa, baik yang bersifat administratif maupun yang lebih bersifat sosial.
Kepemimpinan yang Kolaboratif dan Inklusif
Selain kehadirannya yang aktif di lapangan, Wawan juga memfokuskan diri pada pemberdayaan masyarakat. Ia melibatkan semua elemen desa, baik itu pemuda, kaum ibu, maupun tokoh masyarakat, dalam berbagai kegiatan pemberdayaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Wawan menganggap dirinya bukan sebagai pemimpin yang berdiri sendiri, tetapi sebagai fasilitator yang mendorong kolaborasi antara semua pihak.
“Kemajuan desa tidak bisa dicapai oleh satu orang saja. Kita butuh partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat, termasuk pemuda dan kaum ibu. Mereka memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam segala bidang, baik itu ekonomi, sosial, maupun budaya. Saya hanya fasilitator yang memastikan semua berjalan lancar,” ujar Wawan.
Salah satu program yang sukses dijalankan di Desa Sukabakti adalah pemberdayaan pemuda yang aktif dalam berbagai kegiatan kewirausahaan, pelatihan keterampilan, dan pengembangan potensi lokal. Ia juga aktif melibatkan perempuan dalam berbagai program pemberdayaan yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup dan ekonomi keluarga.
Visi dan Misi untuk Desa Sukabakti yang Lebih Baik
Di balik dedikasinya, Wawan memiliki visi besar untuk menjadikan Desa Sukabakti sebagai desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing. Ia yakin bahwa dengan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, desa dapat berkembang lebih cepat, tanpa mengesampingkan nilai-nilai gotong royong yang sudah menjadi budaya lokal.
Wawan juga memiliki tekad untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik di desanya. Ia mengupayakan berbagai inovasi dalam pelayanan administrasi, sehingga warga tidak hanya mendapatkan pelayanan yang cepat dan efisien, tetapi juga merasakan kemudahan dalam mengakses layanan publik.
“Pelayanan harus cepat, transparan, dan mudah diakses oleh masyarakat. Saya ingin setiap warga merasakan manfaat langsung dari kebijakan yang kami terapkan,” ungkapnya.
Perubahan yang Terbukti Nyata
Pendekatan humanis yang dilakukan Wawan Gunawan kini mulai membuahkan hasil yang nyata. Warga Desa Sukabakti semakin terlibat dalam pembangunan desa, dan program-program sosial yang digagas semakin dirasakan dampaknya. Gaya kepemimpinan yang ia terapkan telah menjadikan Wawan sebagai contoh bagi kepala desa lainnya di Kecamatan Tarogong Kidul, bahkan di Kabupaten Garut.
Banyak pihak yang menilai bahwa gaya kepemimpinan Wawan Gunawan layak dijadikan model dalam pengembangan sistem pemerintahan desa yang lebih terbuka, responsif, dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat.
Wawan tidak hanya menjadi panutan di tingkat kecamatan, tetapi juga dianggap sebagai tokoh pembaharu yang membawa perubahan positif dalam cara pandang terhadap pemerintahan desa di tingkat kabupaten. Ia membuktikan bahwa seorang pemimpin desa yang bekerja sepenuh hati dan hadir di tengah masyarakat, bahkan di luar jam kerja, dapat menciptakan hubungan yang lebih kuat dan membangun desa yang lebih baik. (*)