
Garut,Ruangrakyatgarut.id – Upaya menjaga kebersihan lingkungan dan memperkuat sinergi antar elemen masyarakat kembali ditunjukkan oleh LSM Laskar Indonesia Bersatu (Libas) Kecamatan Tarogong Kaler.
Pada hari ini Minggu (11/05/2025), organisasi tersebut menggandeng Pesantren Biru dalam sebuah kegiatan sosial bertajuk aksi bersih-bersih lingkungan di kawasan pondok pesantren.
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hari itu diikuti oleh puluhan anggota Libas bersama para santri dan pengurus pesantren. Mereka bahu-membahu membersihkan berbagai sudut pesantren mulai dari halaman utama, asrama santri, selokan, hingga area tempat ibadah. Sampah-sampah organik dan anorganik dikumpulkan, rerumputan liar dibersihkan, serta fasilitas-fasilitas umum yang kusam diperindah kembali.
Koordinator Libas Tarogong Kaler, yang memimpin langsung kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program kerja organisasi yang berfokus pada pengabdian sosial dan pembinaan masyarakat.
“Sebagai organisasi kemasyarakatan, kami ingin hadir bukan hanya dalam bentuk kontrol sosial, tapi juga turut mengambil peran dalam menjaga nilai-nilai kebersihan dan kesehatan lingkungan. Sinergi dengan pesantren ini menjadi langkah strategis untuk menanamkan nilai gotong royong dan kepedulian sejak dini,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi ormas-ormas lain serta mempererat hubungan antara kelompok masyarakat sipil dan institusi pendidikan keagamaan di Garut.
Sementara itu, pimpinan pondok Pesantren Biru menyampaikan apresiasi atas kerjasama dan kepedulian yang ditunjukkan oleh Libas. Ia menilai kegiatan ini sebagai wujud implementasi dari nilai-nilai Islam tentang kebersihan yang merupakan sebagian dari iman.
“Kami sangat menyambut baik kolaborasi ini. Kegiatan semacam ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar lembaga dan masyarakat. Santri juga mendapat pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari ibadah,” ujarnya.
Kegiatan tersebut tidak hanya berdampak pada fisik lingkungan pesantren, tetapi juga memberikan nilai edukatif bagi para santri. Beberapa di antara mereka menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman baru yang menyenangkan dan membangun semangat kebersamaan.
Rangkaian kegiatan diakhiri dengan ramah tamah dan doa bersama, sebagai simbol harapan agar kerjasama ini terus terjalin ke depannya. Dalam sambutan penutup, kedua belah pihak sepakat bahwa kegiatan sosial semacam ini akan dijadikan agenda rutin, baik di kawasan pesantren maupun di lingkungan masyarakat sekitar.
Aksi bersih-bersih ini turut mengundang perhatian warga sekitar yang menyambut positif kegiatan tersebut. Sejumlah tokoh masyarakat pun mengapresiasi kolaborasi ini, menyebutnya sebagai contoh konkret sinergi antara ormas dan pesantren dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Dengan semangat kolaboratif dan nilai-nilai kebersamaan yang ditanamkan, kegiatan ini menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama. (*)